jpnn.com, JAKARTA - Saat ini banyak cara untuk meningkatkan penjualan produk. Cara-cara tersebut tentu harus diterapkan sesuai zamannya, sebab tidak semua cara masih relevan dengan kondisi sekarang.
Misalnya saja dengan menggunakan cara affiliate. Apa itu affiliate? Affiliate adalah strategi pemasaran yang dilakukan penjual dengan membayar jasa orang lain apabila mereka berhasil menjual produk.
BACA JUGA: Begini Cara Mencegah Modus Penipuan Online Shop, Silakan Disimak
Program ini berbasis komisi, yang mana ketika seseorang berhasil mempromosikan dan menjual produk kepada orang lain secara online, maka mereka akan mendapatkan sejumlah komisi dari penjual aslinya.
Komisi tersebut bisa berupa uang atau kesepakatan lainnya. Pada artikel ini akan dibahas mengenai bagaimana cara meningkatkan penjualan produk sesuai dengan tren zaman sekarang!
BACA JUGA: Belanja Online Shopee 7.7, Jam Tangan Digital Cuma Rp 12 Ribu
1. Mengenali Siapa yang Menjadi Target Pasar
Langkah pertama yang digunakan untuk meningkatkan pemasaran produk Anda adalah mengenali siapa yang akan menjadi pelanggan nantinya.
BACA JUGA: Kabar Gembira! Lion Parcel Permudah Pengiriman Paket untuk Online Shop
Langkah ini cukup krusial apalagi konsep produk sudah disiapkan sebelum launching.
Penting sekali bagi Anda untuk memetakan kira-kira pelanggan yang akan membeli produk dan seperti apa orangnya.
Semisal Anda menjual produk makanan untuk hari raya lebaran, Anda harus melakukan riset terlebih dahulu kira-kira yang memiliki ketertarikan akan produk makanan siapa saja?
Apakah generasi Z, milenial, atau mungkin ibu rumah tangga yang sudah berumur 30 tahun ke atas. Dengan begitu Anda jadi tahu target pembeli produk.
Langkah ini digunakan agar Anda bisa mengetahui jelas ke mana produk yang akan dipasarkan dan tidak membuat kewalahan dalam menyusun strategi.
Anda pun bisa fokus pada strategi yang akan digunakan untuk target pasar.
Nantinya seiring waktu, Anda bisa memperluas target pasar agar produk tidak berputar di kalangan tertentu saja.
Namun, langkah awal yang harus dilakukan adalah memusatkan target pasar Anda untuk meningkatkan penjualan.
2. Fokus pada Kualitas Produk
Pernah mendengar kalimat “Quality Over Quantity”?, Nah maka kalimat itu tepat sekali untuk menggambarkan poin yang satu ini.
Sebagai seorang pengusaha atau pemilik brand, penting sekali untuk fokus pada perkembangan bisnis dan kualitas produk.
Memang pada mulanya, konsumen akan melihat harga dari suatu produk terlebih dahulu lalu melihat review dari konsumen-konsumen sebelumnya.
Walaupun harga murah tetapi kebanyakan dari review akan produk adalah jelek maka akan menurunkan penjualan Anda karena kepercayaan konsumen sang penting.
Oleh karena itu, penting untuk melihat kualitas dari produk Anda, makin bagus kualitas suatu produk maka tidak segan pula seorang konsumen untuk mengeluarkan biaya yang lebih sesuai dengan semboyan “Ada Harga Ada Kualitas”.
Jangan lupa pula untuk mendengar kritik dan saran dari para konsumen yang telah membeli produk Anda.
Dengan mendengarkan mereka secara tidak langsung Anda telah membangun hubungan yang baik dengan konsumen dan membuat loyalitas konsumen tinggi terhadap Anda.
3. Memanfaatkan Media Sosial
Zaman sekarang siapa sih yang tidak menggunakan media sosial? Hampir tidak ada pastinya.
Media sosial menjadi salah satu platform yang mana semua orang bisa melakukan interaksi secara jarak jauh, mulai dari mengobrol, memberi tahu lokasi, hingga melakukan video call.
Dalam bidang pemasaran pun, media sosial sangat berpengaruh dalam meningkatkan penjualan atau brand awareness.
Anda bisa memanfaatkan media sosial sebagai lapak jualan virtual.
Buat konten dari sebuah produk yang Anda jual pada beberapa platform media sosial.
Pilih media sosial yang paling banyak digunakan oleh target pasar Anda, misal generasi Z.
Nah, semisal generasi Z berdasarkan risetnya sering menggunakan platform media sosial Instagram dan Tiktok.
Maka konten yang Anda unggah dirutinkan pada kedua platform tersebut.
Selain itu, terdapat jasa “iklan” yang dapat menaikkan viewers konten Anda seperti Instagram Ads.
Bisa Anda gunakan juga apabila Anda tidak terlalu mendapatkan viewers sesuai harapan Anda dan manfaatkan pula fitur “live” agar jualan Anda lebih maksimal.
4. Gunakan Jasa Influencer atau KOL
Pernah melihat seorang selebriti melakukan review pada suatu barang atau produk?
Nah dalam ranah pemasaran, selebriti tersebut dikatakan sebagai influencer atau KOL (Key Opinion Leader).
Orang-orang tersebut akan digunakan untuk memasarkan produk lebih luas dan harapannya dapat memengaruhi followers atau pengikut mereka pada laman media sosial.
Selebritas tersebut dianggap mampu "meracuni" followers untuk melakukan tindakan yang serupa yakni menggunakan produk atau jasa terkait.
Dalam pemilihan KOL atau influencer, Anda pun harus pintar memilih. Tidak asal memilih sebab nantinya ada uang yang dikeluarkan untuk membayar jasa KOL/influencer tersebut.
Jangan sampai uang yang dikeluarkan sia-sia. Untuk memilihnya, pertama, Anda bisa mengklasifikasikan KOL/influencer berdasarkan kategori atau interest konten mereka.
Jika Anda menjual produk baju maka cobalah cari KOL/influencer yang kontennya seputar OOTD.
Kemudian jangan lupa cek engagement dan sesuaikan dengan rate card yang diberikan KOL/influencer. Apakah sesuai atau sebaliknya.
Selain menerapkan langkah-langkah di atas, Anda pun bisa pula memanfaatkan affiliator di media sosial seperti TikTok Affiliate, Shopee Affiliate, dan Lazada Affiliate pada program Affiliate.
Nah, Anda juga bisa mengajak mereka untuk bekerja sama mempromosikan produk untuk meningkatkan penjualan produk. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi