Ini Fakta Asal Mula Telur Paskah, Selamat untuk Umat Kristiani yang Merayakannya

Minggu, 04 April 2021 – 06:45 WIB
Ilustrasi umat Kristiani mengikuti ibadah di gereja. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Umat Kristiani hari ini merayakan Paskah untuk memperingati hari kebangkitan Yesus Kristus. Sejumlah tradisi unik banyak menyertai perayaan Paskah, mulai dari mencari telur, permen, hingga kelinci.

Sebagian besar tradisi unik seputar Paskah tak ditemukan berasal dari Injil. Salah satu tradisi yang paling populer adalah Kelinci Paskah.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: PNS Selingkuh Kena 3 Sanksi, Mahfud MD Bakal Gelar Pertemuan Besar, Pengakuan Pengacara Rizieq

Tradisi ini diperkenalkan di Amerika oleh imigran Jerman, yang membawa cerita mereka tentang kelinci yang bertelur.

Sejumlah tradisi lain seperti melukis telur berasal dari abad 13, sedangkan parade Paskah memiliki sejarah yang lebih kuno. Berikut sejumlah fakta tentang asal usul tradisi perayaan Paskah.

BACA JUGA: Pastikan Umat Kristiani Aman, Kapolri: Selamat Merayakan Ibadah Paskah

Kelinci Paskah

Injil tak menyebutkan tentang mahluk serupa kelinci yang mengeluarkan telur dengan cangkang berhias, bagi anak-anak yang berperilaku baik, pada Minggu Paskah.

BACA JUGA: Keliling di Gereja Selama Pekan Paskah di NTT dan Sulut, Kapolri: Silakan Beribadah dengan Lancar

Namun, kelinci Paskah menjadi simbol penting bagi umat Kristiani di berbagai hari suci. Dikutip dari History, tak diketahui sumber tradisi ini, tetapi kelinci dianggap sebagai mahluk yang menyimbulkan kesuburan dan kehidupan baru.

Sejumlah sumber menyebut tradisi Kelinci Paskah tiba di Amerika di tahun 1700, bersamaan dengan datangnya imigran Jerman yang menetap di Pennsylvania.

Mereka membawa tradisi Kelinci Paskah yang bernama Oschter Haws. Anak-anak akan membuat sarang sebagai tempat telur-telur Kelinci Paskah.

Tradisi ini segera menyebar ke penjuru Amerika Serikat dalam legenda kelinci yang membagikan telur, cokelat dan permen serta pemberian lain pada Minggu Paskah, di sarang yang telah dihias anak-anak sebelumnya.

Telur Paskah

Telur Paskah disebut berkaitan dengan tradisi pagan. Telur adalah simbol kuno kehidupan baru. Ini dikaitkan dengan tradisi festival pagan menjelang musim semi.

Sementara, dalam perspektif Kristiani, Telur Paskah menyimbulkan kelahiran Yesus dari rahim dan bangkit kembali.

Menghias telur Paskah adalah tradisi yang dimulai di abad 13, menurut sejumlah sumber. Salah satu penjelasannya adalah, dahulu telur dilarang untuk dimakan selama musim Lenten sehingga orang-orang akan menghias telur untuk menandai masa selama puasa, dan akan menyantapnya pada Paskah sebagai perayaan.

Berburu dan menghias telur Paskah menjadi tradisi populer. Gedung Putih di Amerika Serikat mulai menghias telur dan berburu Telur Paskah sejak 1878, di masa Presiden Rutherford B. Hayes.

Permen Paskah

Setelah Hallowen, Paskah menjadi momen kedua bagi tingginya konsumsi permen di Amerika Serikat. Perayaan Paskah menggunakan cokelat dan permen memiliki jejak paling lama di awal abad 19 di Eropa.

Telur telah lama dikaitkan dengan simbol kehidupan dan kebangkitan Yesus. Permen yang berbentuk telur, dikaitkan dengan Paskah di tahun 1930an. Menurut Asosiasi Konfeksi Nasional, lebih dari 16 miliar jeli menyerupai telur, diproduksi selama Paskah. (htr/ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler