Ini Gejala Gangguan Pendengaran yang Patut Diwaspadai

Selasa, 23 Januari 2018 – 22:10 WIB
Pemeriksaan telinga. Foto: Pixabay

jpnn.com - APAKAH Anda pernah secara teratur mengubah volume musik atau TV Anda? Apakah Anda meminta orang lain untuk berbicara berulang kali?

Jika ini tidak terdengar asing, Anda mungkin menghadapi beberapa tingkat gangguan pendengaran.

BACA JUGA: 6 Buah ini Lebih Sehat dari yang Anda Pikirkan

Yakinlah, Anda tidak sendiri. Sekitar 10 persen orang di Amerika Serikat melaporkan mengalami kesulitan mendengar.

Itu memengaruhi semua umur. Mayoritas orang dengan gangguan pendengaran (65 persen) berusia di bawah 65 tahun.

BACA JUGA: Demi Jaga Kesehatan, Dea Ananda Rajin Yoga dan Minum Vitamin

Kabar baiknya adalah bahwa kehilangan pendengaran sebagian besar bisa dicegah.

Bahkan jika Anda mengalami beberapa gangguan pendengaran, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan kerusakan lebih lanjut dan menjaga pendengaran Anda sebaik mungkin.

BACA JUGA: Hasil Riset: Pria Lebih Bahagia dari Wanita

Banyak struktur yang berbeda di dalam telinga Anda berfungsi secara kooperatif untuk memberi kemampuan mendengar.

Saat suara masuk ke saluran telinga luar Anda, alat ini pertama kali kontak dengan membran timpani atau gendang telinga Anda.

Getaran pada gendang telinga Anda ditransfer di sepanjang tiga tulang pendek di telinga tengah Anda ke organ yang disebut koklea di telinga bagian dalam Anda.

Koklea Anda diisi dengan cairan khusus yang mengubah gelombang suara menjadi impuls listrik yang dikirim sepanjang saraf ke otak Anda untuk diproses.

Jika ada yang terganggu dengan sistem yang disetel dengan sempurna ini, maka gangguan pendengaran bisa terjadi.

Apa yang menyebabkan gangguan pendengaran? Berikut in penjelasannya, seperti dilansir laman Care2:

1. Kerusakan di dalam telinga

Ini adalah penyebab paling umum dari gangguan pendengaran. Seiring waktu, penuaan dan paparan suara keras bisa merusak struktur halus di telinga Anda.

Nada yang lebih tinggi mungkin menjadi lebih sulit untuk didengar dan sulit untuk memilih kata-kata yang berlawanan dengan latar belakang yang bising. Kerusakan semacam ini bersifat permanen.

2. Earwax buildup

Kelebihan earwax secara fisik bisa menghalangi saluran telinga Anda dan mencegah suara mencapai telinga bagian dalam Anda. Anda bisa dengan mudah menghapus kotoran telinga dan mengembalikan jenis gangguan pendengaran ini.

3. Infeksi telinga

Tabung eustachian memungkinkan cairan mengalir keluar dari telinga tengah Anda untuk mempertahankan tekanan internal yang tepat.

Saat tabung tersumbat karena alasan apapun, cairan bisa kembali naik di telinga Anda dan menjadi terinfeksi.

Penumpukan cairan ini juga bisa menghalangi beberapa pendengaran Anda. Bergantung pada tingkat keparahannya, jenis gangguan pendengaran ini bisa bersifat sementara atau permanen.

4. Ruptur eardrum

Banyak situasi yang bisa menyebabkan salah satu atau kedua gendang telinga Anda pecah atau robek, seperti ledakan suara keras, perubahan tekanan mendadak, menusuk gendang telinga Anda dengan benda dan infeksi.

Biasanya setiap gangguan pendengaran bersifat sementara dan akan sembuh selama beberapa minggu.

5. Obat-obatan

Sekitar 200 obat bisa menyebabkan kerusakan telinga, seperti antibiotik dan obat kemoterapi tertentu.

Anda juga bisa mengalami gangguan pendengaran sementara jika Anda mengonsumsi beberapa obat dengan dosis sangat tinggi, seperti aspirin dan penghilang rasa sakit lainnya.

6. Penyakit

Penyakit yang melibatkan demam tinggi, seperti meningitis, bisa merusak telinga bagian dalam. Kondisi tertentu lainnya seperti tumor otak, penyakit meniere atau multiple sclerosis juga bisa memengaruhi pendengaran.

-Cara mengatasi gangguan pendengaran

1. Hindari kebisingan

Ini mungkin terdengar sederhana, tapi kebisingan bisa menyerang Anda dari berbagai sumber.

Perhatikan bagaimana reaksi Anda terhadap kebisingan sepanjang hari. Apakah Anda merasa ngeri saat Anda menyalakan blender? Apakah kebisingan lalu lintas mengganggu Anda? Percaya dengan naluri Anda sendiri.

2. Cobalah untuk meminimalkan keterpaparan Anda terhadap sumber polusi suara, seperti:

-Peralatan (misalnya mesin cuci, blender, penyedot debu).

-Peralatan perawatan pribadi (misalnya pengering rambut, sikat gigi elektrik).

-Peralatan latihan.

-Peralatan pemeliharaan halaman (misalnya mesin pemotong rumput, blower daun).

-Headphone.

-Lalu lintas jalanan.

3. Lindungi telinga Anda

Jika Anda tidak bisa menghindari suara keras karena alasan tertentu, selalu lindungi telinga Anda.

Penutup telinga adalah jenis perlindungan pendengaran yang paling umum. Mereka dirancang untuk membawa kebisingan ke tingkat yang bisa diterima dan tidak memotong suara sepenuhnya.

Kunjungi apotek setempat, toko perangkat keras atau toko perlengkapan rumah untuk mendiskusikan jenis yang mereka miliki.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Carissa Puteri Menjaga Bentuk Tubuh Ideal


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler