Ini Hambatan Utama Tax Amnesty

Kamis, 04 Agustus 2016 – 01:29 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Keamanan menjadi hambatan serius penerapan program tax amnesty alias pengampunan pajak. Sepanjang keamanan tidak terjamin, para pelaku usaha tidak bakal secara terbuka melakukan deklarasi dan repatriasi modal.

Nah, pemerintah sejatinya telah melakukan terobosan super untuk menghadapi kondisi tersebut. Pemerintah menjamin kerahasiaan peserta tax amnesty. Negara juga memastikan tidak akan mengejar-ngejar pelaku usaha selaku kontestan pengampunan pajak.

BACA JUGA: 2 Jagoan Baru Tata Motors Siap Mengaspal

Langkah itu dilakukan untuk memastikan dana-dana siluman dilaporkan secara transparan melalui pajak. ”Selain itu, tantangan lain berupa pelaku sektor informal masih banyak yang tidak melaporkan aset dan kekayaan dalam SPT pajak,” tutur Ekonom Economic Think Thank Aviliani.

Tantangan itu, sambung Aviliani, menjadi tanggung jawab berat pemerintah yang berimaji mendulang repatriasi modal sejumlah Rp 165 triliun dari hajatan tax amnesty.

BACA JUGA: Laba Tergerus, Astra Siapkan Belanja Modal Rp 14 Triliun

Untuk mengoleksi dana masuk senilai itu, setidaknya dibutuhkan deklarasi dan repatriasi modal senilai Rp 4000 triliun dari kontestan pengampunan pajak.

Wanita asli Malang itu menambahkan, pemerintah bisa mengandalkan pelaku usaha yang belum taat pajak. Maklum, dari 50 juta orang kaya, baru 15 juta yang benar-benar membayar pajak.

BACA JUGA: Dukung Program 20 Juta Wisman, DPR Bakal Gelontorkan Dana Triliunan

Sedangkan untuk sisa 35 juta orang kaya lainnya tidak jelas juntrungannya. Kemudian ada potensi pemasukan pajak dari kelas menengah berjumlah 100 juta orang. ”Seandainya 50 juta orang kaya itu bayar pajak, tidak perlu terjadi defisit anggaran tiap tahun,” tambah ekonom Indef itu.

Bagaimana jika meleset dari target? Menurutnya, kalau sampai meleset, efeknya bisa melebar. Mengancam defisit transaksi perdagangan memengaruhi risiko. Kalau defisit mencapai tiga persen, maka surat utang negara (SUN) tidak laku.

Investor akan berpikir ulang karena tingkat risikonya tinggi. ”Kalau defisit tiga persen, investor cenderung melepas SUN,” terang Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) itu.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa (AB) Alpino Kianjaya optimistis program tax amnesty bakal berjalan mulus. Apalagi, otoritas pasar telah siap untuk menangkap aliran masuk dana repatriasi.

Sejumlah instrumen investasi telah disiapkan untuk menampung dana repatriasi.”Pasar modal domestik terus menanjak. Itu bukti sahih kalau aliran dana repatriasi mulai menyeruak,” tutur Alpino. (far/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nexmedia Siarkan Langsung Kompetisi Elite Eropa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler