Ini Hasil Deteksi Aplikasi BLC untuk Kalteng

Senin, 29 Juni 2020 – 19:38 WIB
Ilustrasi COVID-19. Foto: diambil dari pixabay

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Hasil penilaian risiko kenaikkan kasus penyebaran COVID-19 di Kalimantan Tengah berdasarkan rilis aplikasi Bersatu Lawan COVID-19 pada 28 Juni 2020, ada tiga kabupaten/kota dikategorikan risiko tinggi atau zona merah.

"Palangka Raya dengan skor 1,24, status terdampak, Kapuas dengan skor 1,65, status terdampak, serta Gunung Mas dengan skor 1,67, status terdampak," kata Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, melalui Jubir COVID-19 dr Astrid Teresa di Palangka Raya, Senin (29/6).

BACA JUGA: Jokowi: Jangan Terjadi Lagi Perebutan Jenazah Pasien Covid-19

Sedangkan tujuh kabupaten dengan risiko sedang atau zona oranye yaitu Pulang Pisau dengan skor 1,94, status terdampak, Barito Timur dengan skor 1,99, status terdampak dan Katingan dengan skor 2,01, status terdampak.

Lamandau dengan skor 2,08, status terdampak, Barito Selatan dengan skor 2,13, status terdampak, Murung Raya dengan skor 2,39, status terdampak, serta Kotawaringin Barat dengan skor 2,4, status terdampak.

BACA JUGA: Mendengar Keluhan Dokter, Risma Sujud Dua Kali

Sebanyak tiga kabupaten dengan risiko rendah atau zona kuning yaitu Seruyan dengan skor 2,42, status terdampak, Kotawaringin Timur dengan skor 2,47, status terdampak dan Barito Utara dengan skor 2,7, status terdampak.

"Sementara itu satu kabupaten dengan tidak ada kasus atau zona hijau yaitu Sukamara," ungkapnya saat siaran pers.

BACA JUGA: 57 Daerah Masih Zona Merah, Ini Perintah Jokowi

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk Seruyan yang sejak Sabtu (27/6) sudah tidak ada kasus karena seluruhnya mengalami kesembuhan tetapi belum menjadi zona hijau, gubernur meminta bupati mengoordinasikannya ke Gugus Tugas Nasional.

"Adapun yang dikoordinasikan adalah mengenai data dasar perkembangan COVID-19 di Seruyan, agar bisa disesuaikan dalam perkembangan selanjutnya," jelasnya.

Kemudian pihaknya mengingatkan, agar seluruh gugus tugas kabupaten/kota aktif melakukan pemasukkan atau 'penginputan' data ke aplikasi Bersatu Lawan COVID-19, sehingga penilaian risiko masing-masing daerah mencerminkan kondisi riil data dan fakta di lapangan. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler