Ini Hasil Tes PCR 11 Karyawan Hotel di Bali yang Kontak Erat Pasien Omicron Surabaya 

Senin, 03 Januari 2022 – 22:41 WIB
Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, Senin (3/1/2021). ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

jpnn.com, DENPASAR - Sebanyak 11 karyawan hotel di Bali yang sempat kontak erat dengan wisatawan asal Surabaya, Jawa Timur, yang terpapar Covid-19 varian Omicron sudah dites usap dengan metode polyemerase chain reaction (PCR). 

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali menyatakan hasil uji usap PCR terhadap 11 karyawan tersebut negatif. 

BACA JUGA: Cek Fakta: 28 Orang Terpapar Omicron di Jakarta Barat

"Melaporkan hasil swab kontak erat kasus Omicron Surabaya yang riwayat wisata ke Bali, semua negatif," kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Senin (3/1) malam.

Menurut dia, sebanyak 11 karyawan hotel tersebut dites usap dengan metode PCR pada Senin (3/1). 

BACA JUGA: Kabar Buruk, 20 Warga Jabar Positif Omicron Sepulang dari Luar Negeri

Hasil pemeriksaan negatif tersebut telah keluar pada Senin (3/1) petang. 

Demikian pula dengan hasil uji swab terhadap kasus WNA Rusia beserta kontak erat karyawan vlila juga negatif. 

BACA JUGA: Omicron Terdeteksi di Jatim, Warga Surabaya yang Baru dari Luar Kota Disarankan Tes Usap

Meskipun hasil uji swab berbasis PCR negatif, ujar Rentin, semua wajib dikarantina lima hari.

“Nanti hari kelima dilakukan tes usap PCR lagi (exit test)," ujar Rentin yang juga kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.

Menurut dia, hal tersebut berdasar hasil komunikasi dengan Satgas Covid-19 Nasional untuk mencegah penyebaran varian Omicron di Pulau Dewata.

Terkait temuan kasus varian Omicron di Surabaya dari wisatawan domestik yang sebelumnya berwisata ke Bali, Satgas Covid-19 Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan setempat juga telah berkoordinasi dengan Dinkes Jawa Timur dan Dinkes Kota Surabaya.

"Hal itu untuk memastikan ke mana saja yang bersangkutan sempat berinteraksi ketika di Bali," katanya.

Menurut Rentin, penelusuran (tracing) tidak hanya terbatas pada tempat wisatawan menginap, namun juga ke sejumlah objek wisata yang pernah dikunjungi.

Penelusuran melibatkan tim gabungan dari Dinkes Kabupaten Badung serta penebalan personel Dokkes Polda Bali dan Kodam IX Udayana. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler