jpnn.com, WASHINGTON - Negara yang dipimpin oleh Recep Tayyib Erdogan, Turki, tengah berada dalam krisis mata uang. Mata uang Lira anjlok terhadap dolar Amerika Serikat hingga 40 persen.
Hal ini lantaran Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan pengenaan bea masuk impor baja menjadi 50 persen dan alumunium menjadi 20 persen.
BACA JUGA: Hubungan Memanas, Menlu AS dan Turki Bertemu di Singapura
Bukan Trump namanya kalau tidak suka menyulut permusuhan secara blak-blakan. Kemarahan Trump kepada Turki disinyalir terjadi akibat penahanan pastor asal AS Andrew Brunson yang dituduh menjadi mata-mata dan mendukung kudeta terhadap Presiden Erdogan dua tahun lalu.
“Atas permintaan duta besar Turki, Duta Besar John Bolton bertemu dengan Duta Besar Serdar Kilic dari Turki (pada hari Senin) di Gedung Putih. Mereka membahas penahanan lanjutan yang dilakukan oleh Pendeta, Andrew Brunson, dan hubungan AS-Turki, ”kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dikutip Jawapos.com dari Reuters di Jakarta, Selasa (14/8).
BACA JUGA: Berkat Istri Selingkuh, Pria Ini Jadi Miliarder Mendadak
Kendati begitu, para pejabat AS menyebut tak ada tenggat waktu yang ditetapkan untuk pembebasan Brunson. Para pejabat AS tidak memberikan indikasi bahwa Amerika Serikat telah siap untuk memberikan dasar apapun atas masalah Brunson, Trump tampaknya puas untuk mempertahankan tekanan ekonomi.
Amerika Serikat juga mempertimbangkan denda terhadap Halkbank milik negara Turki karena diduga membantu Iran menghindari sanksi AS. Awal bulan ini, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada dua pejabat penting di kabinet Erdogan dalam upaya untuk mendapatkan Turki untuk menyerahkan Brunson.
BACA JUGA: Disambut Gembira, Kini Ibu-Ibu Bebas Menyusui di Mana Saja
Minggu lalu, Trump tweeted bahwa "Hubungan kita dengan Turki tidak bagus saat ini!"
Penasehat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett mengatakan administrasi Trump secara hati-hati memantau situasi keuangan di Turki setelah mata uangnya jatuh ke rekor terendah terhadap dolar AS pada hari Senin.
“Kami memantau dengan sangat teliti. Menteri Keuangan (Steven) Mnuchin memantau dengan sangat seksama, ”kata Hassett, ketua Dewan Penasehat Ekonomi Gedung Putih, kepada MSNBC. (uji/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Enam Dekade, Korut Pulangkan Kerangka 55 Prajurit AS
Redaktur & Reporter : Adil