jpnn.com - JAKARTA - Polemik pilkada langsung atau melalui DPRD juga menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Namun, pria yang akrab disapa Pakdhe Karwo ini tidak ingin larut dalam dikotomi langsung atau tidak langsung.
BACA JUGA: Tolak Pilkada oleh DPRD Takut Kepentingannya Terganggu
"Sebab, saya pilih aliran sosiologis," ujarnya kepada Jawa Pos saat ditemui di sela Rakernas Akuntansi dan Laporan Keuangan di Kementerian Keuangan Jakarta kemarin (12/9).
Menurut dia, Indonesia yang begitu beragam wilayah, politik, sosial, ekonomi, dan budaya, tidak bisa hanya menganut satu sistem saja, yakni pilkada langsung atau pilkada melalui DPRD, melainkan harus mengkombinasikan dua sistem tersebut.
"Untuk daerah yang masyarakatnya siap, lebih baik pilkada langsung. Tapi kalau masyarakatnya belum matang, maka (pilkada langsung) bisa menimbulkan konflik, jadi lebih baik melalui DPRD," katanya.
Bagaimana dengan Jawa Timur? Soekarwo mengatakan, sumber daya manusia (SDM) di Jawa Timur sudah matang secara sosial dan politik, sehingga sangat siap untuk melaksanakan pilkada secara langsung. "Jatim saya yakin siap karena SDM nya sudah matang," jelasnya. (idr/byu/dyn/owi/kim)
BACA JUGA: Sudah 332 Kada Korupsi, Dana Kampanye Jangan Lagi dari Cukong
BACA JUGA: Kapolri: Yang Rusuh Hanya Sedikit
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Sinyal KMP Berubah Sikap
Redaktur : Tim Redaksi