jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan banyak kasus yang sudah dibongkar Gories Mere ketika masih aktif sebagai anggota Polri. Tapi menurut OSO, hasil kerjanya itu tidak mau dia beritakan.
"Itu hebatnya Gories Mere. Banyak yang dia bongkar tapi tidak mau diberitakan. Mungkin ini yang menjadi salah satu pertimbangan Pak Jokowi mengangkat Gories jadi Staf Khusus Kepresidenan bidang Intelijen," kata OSO, di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (14/3).
BACA JUGA: Ini Pesan Panglima untuk Komunitas Intelijen TNI
Begitu presiden mengumumkan mantan Kepala BNN itu masuk Istana ujarnya, putusan Jokowi tersebut direspon positif oleh publik.
"Beda dengan Diaz Hendropriyono yang menjadi kontroversial di publik. Sampai-sampai Pak Hendro bertanya, apakah orang musuhan dengannya atau sama anaknya? Kasihan juga saya sama Diaz," ungkapnya.
BACA JUGA: KKP Siap Perpanjang Izin Lokasi Teluk Benoa
Tapi yang lebih hebat lanjutnya, Tito Karnavian. "Begitu Presiden Jokowi mengumumkan Komjen Pol Tito sebagai calon Kapolri, publik nasional dan internasional menerimanya dengan berbagai harapan. Tito itu dulunya murni anak buah Gories. Makanya, dalam situasi sekarang sangat tepat Gories di Istana," ungkapnya.
Keputusan presiden menunjuk Gories menjadi staf khusus ujar senator dari Kalimantan Barat itu, akan membuka akses institusi intelijen Negara ke institusi intelijen internasional.
BACA JUGA: Kata Bang Ruhut, PK Jangan seperti Film Rambo
"Dari semua intelijen yang ada di Indonesia, menurut saya Gories yang paling kuat aksesnya dengan institusi intelijen internasional. Kalau saya presiden, saya kasih Gories kepercayaan memimpin Badan Intelijen Negara (BIN). Kalau itu terjadi, saya pastikan Gories tak akan terima jabatan tersebut," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bareksrim Periksa 2 Dokter Diduga Menggunakan Vaksin Palsu
Redaktur : Tim Redaksi