jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia memperkuat komunikasi publik penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.
Oleh karena itu, Pemerintah akan membentuk tim juru bicara untuk forum dalam Presidensi G20 Indonesia.
BACA JUGA: Indonesia Bawa 3 Isu Prioritas dalam Digital Economy Working Group G20
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan usulan ditujukan untuk membangun kekompakan, kolaborasi, dan kepercayaan dalam negeri melalui sosialisasi dan promosi Presidensi G20 Indonesia.
“Kami mendiskusikan beberapa kebijakan yang berkaitan atau menindaklanjuti Instruksi Bapak Presiden yaitu strategi komunikasi G20 harus dilakukan secara masif, baik di dalam negeri dan untuk masyarakat internasional. Jadi hari ini kami mengambil beberapa keputusan, yang pertama usulan penunjukkan juru bicara,” ujar Johnny dalam keterangan yang diterima Selasa (25/1).
BACA JUGA: Agenda G20 Pindah ke Jakarta, Pemprov DKI Antisipasi 2 Masalah Ini
Menurut Menteri Johnny, usulan juru bicara untuk Serpha Track diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Adapun Finance Track, juru bicara dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Ketua oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
“Sedangkan komunikasi yang umum terkait penyelenggaraan akan dilakukan oleh saya sebagai Menteri Kominfo, dan secara khusus komunikasi isu-isu terkait dengan kebijakan presiden dari Istana Presiden akan dilakukan oleh Kepala Staf Presiden, Pak Moeldoko,” jelasnya.
BACA JUGA: HPN 2020: Menteri Siti Nurbaya Sebut Indonesia Akan Pamer Mangrove kepada Pimpinan G20
Menurut Menteri Johnny, sasaran Presidensi G20 Indonesia berkaitan dengan kepentingan dunia, khususnya menyangkut tiga isu prioritas yakni arsitektur kesehatan global yang inklusif, transformasi digital khususnya untuk mendukung perekonomian dan transisi energi.
“Dalam tiga komponen besar kesuksesannya dari sisi penyelenggaraan, kesuksesan di bidang substansi Serpha Track dengan working group dan engagement group-nya, serta kesuksesan di bidang Finance Track juga bersama working group dan engagement group-nya,” tandasnya.
Lebih lanjut, dalam persiapan G20 Kemenkominfo juga bakal menyiapkan media partner, konsultan media, media center dan tata kelola media sosial.
“Nanti secara detail akan disampaikan setelah keputusannya diambil. Juga diputuskan pola dan tata kelola komunikasi publik, ada yang kita sebut dengan manajemen dan koordinasi tim komunikasi publik,” jelas Menkominfo.
Adapun tim komunikasi publik baik dari kementerian dan lembaga, finance track, sherpa track, serta penyelenggara kegiatan akan menjadi bagian dari executive board komunikasi publik Presidensi G20 Indonesia.
“Kami harapkan nanti dengan demikian komunikasi publik menjadi lebih baik, bisa menjangkau masyarakat di dalam negeri lebih luas dan masyarakat luar negeri. Juga tentu kita berharap kolaborasi dari media baik media nasional maupun media internasional yang berkaitan dengan semua sektor dan aspek yang dibicarakan di G20 Summit nanti,” ungkapnya.
Menkominfo menegaskan kesiapan lain untuk menyukseskan Presidensi G20 Indonesia berkaitan dengan penyediaan infrastruktur telekomunikasi di 19 kota yang menjadi tempat penyelenggaraan pertemuan G20 serta acara puncak di akhir tahun.
Selain itu, pemerintah serius menyiapkan Presidensi G20 Indonesia, termasuk dalam antisipasi atas lonjakan kasus Covid-19 dengan penerapan kebijakan travel bubble.
Menkominfo menyatakan event internasional seperti Presidensi G20 tentunya harus dipersiapkan dengan baik.
"Oleh karena itu, pengaturan travel bubble akan dilakukan sesuai perkembangan Covid-19, khususnya Omicron yang diharapkan segera melandai," tegas Johnny. (mcr10/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Elvi Robia