jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 15 ribu personel gabungan yang terdiri dari kepolisian dan TNI diterjunkan untuk menjaga situasi kondusif saat demo mahasiswa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat dan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).
"Personel saat ini ada 15 ribu di wilayah Istana dan termasuk DPR," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan saat dihubungi awak media, Selasa ini.
BACA JUGA: Demo Mahasiswa Hari Ini, Apa sih Tuntutan Mereka?
Harry mengaku telah menggelar apel kesatuan dengan perwakilan dari 15 ribu personal gabungan tersebut. Saat apel, Harry meminta personel gabungan tidak mengedepankan aksi represif kepada massa aksi.
"Intinya bahwa pengamanan kali ini arahan kepada personel pengamanan, pertama tidak ada tindakan represif dari tindakan kepolisian. Kami bertahan tidak gunakan senjata api, dan semua anggota yang terlibat di bawah kendali Kapolres Jakarta Pusat," terang dia.
BACA JUGA: Situasi Terkini Depan Gedung DPR Jelang Demo Mahasiswa Hari Ini
Terkait arus lalu lintas di depan Gedung DPR dan Istana Negara, kepolisian telah menyiapkan. Hanya saja, kata Harry, rekayasa lalu lintas diaplikasikan kepolisian ketika massa telah membeludak.
"Untuk (rekayasa) lalu linta kami lihat, ya, dinamika perkembangannya situasional," timpal dia.
Sebagai informasi, demo mahasiswa dari berbagai universitas akan berlangsung di depan Gedung DPR dan Istana Negara, Selasa. Selain Jakarta, mahasiswa dari berbagai daerah seperti Bali, Bandung, dan Yogyakarta, rencananya turut bergabung dalam aksi kali ini.
Mahasiswa berdemonstrasi untuk menolak revisi undang-undang yang dianggap kontroversial. Seperti Revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi atau Revisi UU KPK dan Revisi Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau RKUHP. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan