jpnn.com - Facebook dan Google tak mau tinggal diam melawan berita bohong alias hoaks yang tersebar di halaman mereka.
Tak bisa dibantah dua perusahaan tersebut berperan besar ikut menyebarkan hoaks secara online. Beberapa orang bahkan secara terorganisir, telah memanfaatkan berita bohong untuk kepentingan politik dan finansial.
BACA JUGA: Anies Baswedan: Sudah Ada 78 Berita Fitnah
So, kini Facebook dan Google secara terpisah telah mengumumkan jurus baru mereka memerangi fake news atau berita palsu alias hoaks.
Jumat (7/4) kemarin, Google mengumumkan produk baru yang disebut Fact Check. Itu tersedia di Search dan News. Google memang tidak akan memverifikasi keakuratan laporan, namun mereka menciptakan tag Fact Check untuk mengidentifikasi laporan tersebut apakah telah diperiksa oleh penerbit berita lainnya, atau organisasi pemeriksa fakta.
BACA JUGA: Prahara Foto Selfie Berujung Pengadilan
Fact Check akan muncul di Search dan di News, untuk memudahkan atau membantu pengguna memeriksa sejauh mana keakuratan laporan (berita).
BACA JUGA: Top, Pendiri eBay Kucurkan Rp 1,3 T demi Perangi Hoaks
Tapi memang, seperti yang diulas BGR, tidak semua berita di Google akan dapat jatah Fact Check. Namun setidaknya, berita-berita viral atau yang bikin geger bakal kena Fact Check.
Sementara Facebook juga ikut mengekang penyebaran berita palsu dalam jaringan sosial. FB menjelaskan bahwa mereka fokus pada tiga area. Pertama, laporan atau postingan yang menganggu insentif ekonomi, karena sebagian besar false news termotivasi finansial.
Kemudian membangun produk baru untuk mengekang penyebaran berita palsu, dan ketiga adalah membantu pengguna membuat keputusan ketika menghadapi berita-berita palsu tersebut.
Seperti Google, Facebook tidak akan mengganggu pengguna secara langsung, tetapi mereka mencoba untuk mencegah berita palsu menjadi viral dengan menginformasikan pengguna bagaimana cara menghindari berita palsu tersebut. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muat Hoaks, Facebook Terancam Denda Rp 711 Miliar
Redaktur & Reporter : Adek