jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung meninggal dunia, Selasa (14/12).
Wakil Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Muhammad Rifki menilai banyak pengorbanan yang dilakukan Haji Lulung semasa hidupnya khususnya dalam memajukan budaya Betawi.
“Pengorbanan Haji Lulung untuk memajukan Budaya Betawi tidak diragukan lagi," kenang sahabat dekat Haji Lulung itu.
Salah satu karya besar Haji Lulung melalui pemikirannya terlahir saat almarhum duduk sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, yaitu Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2015 tentang Pelestarian Budaya Betawi.
BACA JUGA: Haji Lulung Meninggal, Simak Kalimat Keluarga
Haji Lulung juga aktif mengikuti berbagai organisai kemasyarakatan dan sempat menjadi ketua di sejumlah ormas, seperti Ketua Umum Gerak Betawi (2001-2010), Ketua Umum Pemuda Panca Marga (2011-2019), dan Ketua Umum Bamus Betawi periode 2018-2023.
Menurut Rifki, lahirnya Perda 04/2015 tersebut menjadi bukti, pikiran, tenaga dan materi Haji Lulung dalam memperjuangkan dan memajukan seni budaya dan masyarakat Betawi.
BACA JUGA: Wamenag Menceritakan Pertemuan Terakhirnya dengan Haji Lulung
Selain memajukan pelestarian budaya Betawi, Haji Lulung juga dikenal sebagai pekerja keras.
Eki Pitung sapaan akrab Rifki menceritakan Haji Lulung muda hanyalah seorang anak pasar yang bersemangat mengumpulkan sampah daur ulang di Pasar Tanah Abang.
Dia juga selalu mengajak teman-teman seperjuangannya dulu tidak menggunakan cara kekerasan untuk bertindak dalam hal apapun.
“Beliau orang yang sangat mengajarkan kita untuk bisa menjadi tuan rumah di kampung sendiri dengan baik dan profesional," kenang Eki Pitung.
Selain itu, Haji lulung dikenal sebagai orang yang sangat bersahabat dengan siapa saja, baik di lingkungan kegamaan, keumatan ataupun lintas etnis.
Dari ketekunan, kesabaran, leadership yang sangat baik, mengayomi, dan semangat yang tinggi itulah yang menghantarkan Haji Lulung menuju kesuksesannya.
Sebagai seseorang yang dibesarkan di wilayah Tanah Abang, Haji Lulung juga dikenal sebagai motor penggerak di lingkungan sana.
Kiprahnya sebagai anak pasar juga membawa Haji Lulung merumuskan Perda Pasar ketika dia menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta.
"Saat itu dia mengatur pasal sedemikian rupa tentang aturan-aturan untuk kebaikan pasar," ungkap Eki Pitung.
Eki Pitung juga mengungkapakan sifat kedermawanan Haji Lulung tidak perlu diragukan lagi.
Bahkan, sekadar memberikan bantuan dia tidak ingin orang lain mengetahuinya.
"Saat menjabat sebagai anggota DPRD, dia sering menghibahkan haknya untuk membantu masyarakat sekitar," ungkapnya. (mcr28/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Wenti Ayu