JAKARTA - Kabar tentang seorang anggota Sabhara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Bripda Muhammad Taufiq Hidayat yang tinggal di bekas kandang sapi terasa menghentak publik di tengah kekisruhan pemilihan calon Kapolri baru. Taufiq rela menerima kenyataan hidup dengan tinggal di sebuah kandang sapi berukuran 4×7 meter di Dusun Jongke Tengah, Sendangadi, Mlati, Sleman, DIY.
Menurut anggota Komisi III DPR, Aboebakar Alhabsy, kabar tentang Bripda Taufiq itu jelas mengundang keprihatinan. "Keberadaan polisi yang tinggal di kandang sapi itu sangat memprihatinkan kita. Aparat negara yang seharusnya mengayomi dan melayani masyarakat masih harus disibukkan dengan persoalan domestiknya," katanya di Jakarta, Jumat (16/1).
BACA JUGA: Tunda Pelantikan Budi, Badrodin jadi Plt Kapolri
Politikus PKS itu mengatakan, hal seperti itu seharusnya tidak boleh terjadi. Alasannya, sulit berharap akan mendapat pelayanan maksimal dari aparat yang masih disibukkan dengan persoalan karena hidup bawah garis kemiskinan.
Seharusnya, kebutuhan dasar setiap aparat negara harus dipenuhi, sehingga mereka akan mampu memberikan layanan prima. "Polda (DIY) seharusnya memprioritaskan polisi tersebut untuk menempati asrama atau rumah dinas yang ada sehingga dia bisa menjalankan tugas dengan baik," jelasnya.
BACA JUGA: KPK Perpanjang Masa Cegah 3 Saksi Kasus Eks Sekjen ESDM
Namun, kata dia, di sisi lain ada hikmah yang terkandung dalam pemberitaan Bripda Taufiq. Yakni menjadi penyeimbang bagi berita rekening gendut polisi. Sebab, selama ini masyarakat memiliki persepsi bahwa polisi selalu sejahtera, bahkan ada yang berekening gendut.
"Berita dari Jogja ini dapat menjadi penyeimbang untuk masyarakat. Selain itu, berita polisi Jogja ini juga menampik asumsi bahwa masuk polisi harus selalu pakai duit dan beking yang kuat," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.(boy/jpnn)
BACA JUGA: BBM Turun Lagi, Pengusaha dan SPBU Diberi Kesempatan Dua Hari
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Masih Pelit Komentar Terkait Polemik Kapolri
Redaktur : Tim Redaksi