Ini Kesulitan Adipati Dolken Perankan Jenderal Soedirman

Selasa, 25 Agustus 2015 – 06:57 WIB
Adipati Dolken (tengah). Foto: dok.JPNN

jpnn.com - AKTOR Adipati Dolken dipercaya memerankan sosok pahlawan Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Awalnya, pria kelahiran Bandung itu  terkejut ditawari mengisi pemeran utama film Jenderal Soedirman itu. Apalagi sosok dan karakter sang pahlawan belum pernah diketahuinya sebelumnya.

BACA JUGA: Slash dan Axl Rose Akhirnya Baikan, Kok Bisa?

”Sebelumnya tahu Jenderal Soedirman itu cuma nama jalan dan pahlawan di pelajaran SD,” kata Adipati Dolken usai gala premiere film Jenderal Soedirman di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (24/8) malam.

Untuk mengoptimalkan tugasnya, pemeran film biopik Slank Nggak Ada Matinya ini  arus bekerja ekstra mencari referensi bagaimana karakter sang pahlawan perang gerilya itu. ”Gue banyak baca buku selama empat bulan dari proses ke shooting, “ jelasnya.

BACA JUGA: Sstt...Mulan Jameela Lepas Alat Kontrasepsi

Selain pemahaman karakter Soedirman yang kharismatik, Adipati juga mengalami kesulitan di bagian vokal. Alasannya, dia belum pernah mendengar gambaran suara Soedirman.

”Ya, kesulitan di suara, soalnya beliau perokok berat jadi suaranya juga berat. Makanya nanya-nanya juga ke anaknya,” tambahnya.

BACA JUGA: Amel Alvi Merasa dijadikan Target Operasi, Temui Pengacara Kondang

Setelah ikut terlibat dalam film Jenderal Soedirman, Adipati mengaku terharu dengan perjuangan Soedirman yang gigih tanpa takut mengusir Belanda. Apalagi saat perang di dalam hutan selama tujuh bulan itu kondisi sang jenderal sangat memprihatinkan karena sakit paru-paru.

”Sesudah melihat film ini, gue bergetar dan tahu gimana dia sebenarnya,” ungkap pria 24 tahun itu.

Proses produksi film yang disutradarai Viva Westi ini memakan waktu empat bulan. Total biaya yang dikeluarkam dalam produksi film Jenderal Soedirman yakni, lebih dari Rp 10 miliar. Adapun tokoh lain yang terlibat yakni Ibnu Jamil, Baim Wong, Lukman Sardi, dan lainnya.

”Film ini lebih menceritakan perjuangan gerilya beliau. Karena setelah membaca draf satu, gerilya Pak Dirman sangat luar biasa. Satu paruh di perjalanan bisa selama tujuh bulan,“ katanya.

Dari film ini, sang sutradara, Viva Westy  sepertinya ingin mengajak anak-anak muda mengedepankan jiwa patriotisme seperti yang dilakukan seorang Jenderal Soedirman.

Memang penting sekali menumbuhkan rasa cinta tanah air sejak dini. Apalagi banyak anak muda zaman sekarang yang kurang tahu dengan perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan.   (ash)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nonton Film Dokumenter, Rektor Unpatti Merinding


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler