Ada Inovasi Mobil Lab COVID-19 dari RGI, Ini Keunggulannya

Kamis, 17 Desember 2020 – 21:39 WIB
Mobil Laboratorium Bio Safety Level-2. Foto: dok. Kemenkes

jpnn.com, JAKARTA - Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah meningkatkan status corona atau Covid-19 secara global menjadi Pandemi sejak Maret 2020 yang lalu.

Untuk pengendalian pandemi diperlukan langkah-langkah taktis dan strategis secara cepat, tepat dan terukur, sebagaimana disarankan WHO melalui Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Siapa Pembesuk Rizieq? Mahfud MD Terdiam, Ferdinand Meradang

WHO menyarankan strategi pengendalian pandemi covid-19 di setiap negara dilakukan dengan memperluas kapasitas laboratrium/test, melakukan pelacakan kontak secara menyeluruh dengan menemukan sebanyak mungkin temuan yang positif untuk diisolasi, sehingga prosedur test, trace and isolation (tes, lacak, isolasi) menjadi dasar respons di setiap negara.

Dalam hal itu, Kementerian Kesehatan telah banyak mengambil langkah-langkah strategis melibatkan seluruh stakeholder yang bergerak di bidang riset kesehatan untuk melakukan kegiatan yang bersifat inovatif .

BACA JUGA: Satgas Covid-19: Hindari Pernyataan Kontraproduktif Soal Tujuan Vaksinasi

Rajawali Global Investama (RGI) sebagai salah satu perusahaan swasta nasional yang mendedikasikan kiprahnya di bidang inovasi kesehatan telah berhasil melakukan terobosan inovatif bekerja sama dengan periset Universitas Padjadjaran.

Kerja sama itu dalam pengembangan rancang bangun pembuatan laboratorium bergerak BSL (Bio Safety Level) 2 yang tersertifikasi World Bio Haz Tec.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Belajar dari Liburan Panjang Sebelumnya

Kendaraan itu memenuhi kriteria KKB Litbangkes tentang Standar Laboratorium Bergerak Biosafety tingkat 2 untuk pemeriksaan Corona Virus Desease-2019 (Covid-19) yang dipergunakan oleh Kementerian Kesehatan

“RGI bersama periset Universitas Padjadjaran telah mempersembahkan hasil karya anak negeri yang siap mendukung konsep pengendalian pandemik Covid-19 di Indonesia melalui pelacakan kontak erat sampai ke pelosok-pelosok, serta pendampingan isolasi mandiri oleh tenaga kesehatan secara on-line melalui aplikasi Indonesia Test Trace & Isolation (InaTTI)” ujar Diana Sari, S.E., M.Mgt., PhD, Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad, Ini adalah hasil karya anak bangsa yang harus kita dukung bersama,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Ketua Tim Inovasi, Prof. Dr. Apt. Keri Lestari, M.Si mengatakan mobile lab ini merupakan salah satu alat pendukung strategis untuk melakukan test, trace (pelacakan kontak) dan isolasi.

"Mobil Lab ini telah memiliki Surat Keterangan Rancang Bangun (SKRB) dari Dirjen Perhubungan Darat RI. Fasilitas lab ini dilengkapi dengan Biosafety cabinet Level II A2 untuk mencegah virus menginfeksi penguji, ruang laboratorium bertekanan negatif dan terpasang HEPA Filter untuk mencegah virus mencemari lingkungan sesuai dengan Standar BSL-2 WHO yang dikembangkan bersama tim integrator PT. Rajawali Global Investama," tuturnya.

Menurutnya, dengan hadirnya Mobile Lab BSL-2 yang mudah berpindah tempat sesuai kondisi alam Indonesia maka test dan trace (pelacakan kontak) diharapkan akan lebih optimal.

"Mobil ini dilengkapi dengan aplikasi InaTTI (Indonesia Test Trace & Isolation) yang memperkuat pengendalian pandemik melalui metoda Test Trace & Isolation secara on-line berbasis aplikasi web based," sambungnya. “

Dia mengatakan konsep ini menjawab kebutuhan masyarakat untuk fasilitas test swab dan pendampingan isolasi mandiri.

"Masyarakat ada kalanya enggan datang langsung ke rumah sakit untuk melakukan test swab jika ada warga yang teridentifikasi covid-19 (dinyatakan positif –red) dan tanpa komorbid serta tanpa gejala dapat melakukan isolasi mandiri dengan tata cara isolasi yang didampingi nakes secara virtual melalui aplikasi tersebut. Hal ini diharapkan menjadi solusi dari masalah keterbatasan faskes untuk isolasi pasien Covid-19 saat ini,” tegas Dirut Insititut Pembangunan Jawa Barat-UNPAD yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Apoteker Indonesia tersebut.

Untuk tahap pertama akan disiapkan sebanyak 10 unit mobil untuk 10 provinsi, selanjutnya dikembangkan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan penanganan pandemi di lapangan.

“Dalam waktu dekat ini, juga sudah ada negara tetangga di Asia yang telah melirik untuk mengajukan pemesanan, kami sudah siap melakukan ekspor produk anak bangsa” ujar Recky Langie, Dirut PT. Rajawali Global Investama," tambahnya.

"Ke depan, mobil Lab BSL-2 ini juga bisa digunakan sekaligus untuk mobile vaksin covid-19 yang siap mengakses seluruh wilayah Indonesia sampai ke pelosok negeri,” tutupnya. (flo/jpnn)

 
Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler