jpnn.com, JAKARTA - Kehadiran teknologi mesh memungkinkan terjadinya interkoneksi yang makin kuat antara perangkat dan node. Hal itu guna mengantisipasi area yang tidak terjangkau oleh jaringan wi-fi.
Teknologi mesh merupakan inovasi dalam menciptakan jaringan internet yang luas dan stabil tanpa repot menambah perangkat lain seperti range extender.
BACA JUGA: TP-Link Hadirkan 2 Perangkat Jaringan Internet Lebih Luas, Sebegini HarganyaÂ
Meskipun fungsinya sama, namun cara kerja dan output range extender berbeda dengan mesh. Teknologi mesh menggabungkan beberapa unit router membentuk satu jaringan terpadu.
Pengguna router berteknologi mesh tidak akan merasakan adanya putus sambung pada perangkatnya ketika berpindah ruangan karena setiap node mesh bertindak sebagai routernya sendiri, atau biasa disebut dengan istilah sealmess roaming.
BACA JUGA: Cara Mendapatkan Jaringan Internet yang Tepat untuk WFH
Sebaliknya, pengguna range extender pada umumnya akan mengalami jeda ketika berpindah jaringan dan harus measukkan kata sandi kembali.
Perangkat itu juga hanya memperpanjang sinyal asli router yang dapat mempengaruhi kualitas konektivitas itu sendiri.
BACA JUGA: Perusahaan Perlu Tingkatkan Jaringan Internet di Masa New Normal
"Bisa dikatakan teknologi mesh ini memberikan coverage atau jangkauan Wi-Fi yang lebih luas dan menghilangkan dead zones," kata Yoshia, Marketing Manager TP-Link di Jakarta, Sabtu (12/6).
Menurutnya, seamless roaming yang diciptakan memberikan kenyaman internetan tanpa jeda, pengguna dapat leluasa bergerak di dalam rumah dan tetap terkoneksi.
Dia memberikan contoh keunggulan teknologi mesh yang ditawarkan oleh Mercusys Halo S3. Teknologi ini dapat melayani banyak perangkat terhubung secara bersamaan, sangat cocok untuk pengguna yang memiliki sistem smart home di rumah.
"Harganya pun cukup terjangkau, Mercusys Halo S3 mulai dari Rp300 ribuan," ujarnya.
Mercusys Halo S3 menawarkan kecepatan wireless hingga 300 Mbps, dengan satu jaringan terpadu. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh