Ini Kota-kota yang Diamuk Massa Tolak UU Cipta Kerja, Ngeri

Jumat, 09 Oktober 2020 – 07:47 WIB
Ada belasan kota di Jawa, Sumatera. dan Sulawesi diguncang unjuk rasa menolak RUU Cipta Kerja, Kamis (8/10). Ilustrari JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja mengguncang beberapa kota di Indonesia, pada Kamis (8/10).

Di sejumlah daerah, termasuk di beberapa titik di Jakarta, aksi demo berlangsung panas, rusuh.

BACA JUGA: Jakarta Genting, Kunjungan Jokowi ke Pulang Pisau Dianggap Penting

Massa aksi juga melakukan tindakan anarkistis, merusak, dan membakar sejumlah fasilitas umum.

Berdasarkan pemantauan jpnn.com, unjuk rasa kemarin berlangsung di 12 lokasi di Sumatera, Jawa hingga Sulawesi.

BACA JUGA: Situasi Panas, Pernyataan Jenderal Gatot Nurmantyo Langsung Mengarah ke Jokowi

Di Sumatera, unjuk rasa yang dilakukan kalangan mahasiswa, buruh, dan berbagai elemen masyarakat berlangsung di Kota Medan, Pekanbaru, Jambi dan Bengkulu.

Sementara di Jawa, aksi yang berujung rusuh terjadi di DKI Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Bandung, Jember, dan Kudus.

BACA JUGA: 6 Poin Maklumat KAMI, Ada Kata Brutal, Emak-emak, Merdeka!

Satu lagi di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Situasi Jakarta mencekam, terutama di kawasan Harmoni dan seputaran Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Bentrok keras antara massa dengan aparat keamanan terjadi berjam-jam di seputaran Harmoni. Rusuh.

PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menaksir kerugian yang mereka alami terkait aksi perusakan dan penjarahan aset di 18 lokasi halte bus yang mewarnai demo tolak RUU Ciptaker di Jakarta, berkisar Rp 45 miliar.

"TransJakarta sangat menyayangkan dan mengecam keras aksi perusakan dan penjarahan halte-halte dan fasilitas warga, utamanya di Bundaran HI ini," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjaya dalam keterangan tertulis.

Jajaran Polda Metro Jaya melaporkan telah mengamankan hampir seribu orang demonstran yang diduga terlibat bentrok dengan aparat dan melakukan perusakan di sejumlah wilayah Ibu Kota.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyebut para perusuh yang diamankan itu sebagai kelompok Anarko. Di lapangan, mereka mencoba memancing kerusuhan di tengah-tengah aksi demonstrasi menolak RUU Ciptaker.

"Sudah hampir seribu yang kita (polisi-red) amankan. Itu adalah Anarko-anarko, perusuh itu," kata Yusri saat dikonfirmasi, Kamis.

Sementara di Bandung, polisi menyebut oknum perusuh saat berlangsungnya aksi massa di Gedung DPRD Jawa Barat bukan dari elemen mahasiswa ataupun serikat buruh.

"Jadi kami sampaikan, bahwa ada massa yang di luar mahasiswa ataupun buruh sehingga ada situasi seperti ini," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, Kamis (8/10).

Menurut Ulung, oknum kelompok yang bukan berasal dari mahasiswa dan buruh itu menjadi pemicu kerusuhan dalam tiga hari aksi massa digelar.

Demo yang diwarnai aksi anarkistis juga terjadi di Kota Medan, kemarin. Massa yang pulang berunjuk rasa dari Gedung DPRD Sumut, melempari sejumlah pertokoan yang berlokasi di Jalan Raden Saleh Kelurahan Kesawan, Kota Medan.

Sementara itu di Surabaya, sejumlah fasilitas publik dirusak dan dibakar massa saat demonstrasi.

Demo berlangsung di kawasan simpang empat meliputi Jalan Pemuda, Yos Sudarso, Panglima Sudirman dan Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya.

"Kami menyayangkan fasilitas publik dirusak atau dibakar. Mestinya menyuarakan pendapat tetap menjaga aset publik. Itu lebih bagus. Untuk membangun semua itu tidak mudah," kata Kabag Humas Pemerintah Kota Surabaya Febriadhitya Prajatara.(fat/jpnn)

 

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler