Ini Kronologis Baku Tembak Polisi dan Diduga Kelompok Santoso

Selasa, 04 Maret 2014 – 02:04 WIB

jpnn.com - PALU -- Baku tembak sipil bersenjata dengan aparat gabungan Polres Poso, Polda Sulteng, dan Densus 8 Mabes Polri terjadi di Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Senin (3/3/2014) sekitar pukul 13.30 WITA.

Untung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya saja dua personel Brimob Polda Sulteng, yang diketahui bernama Syamsul Alam pangkat Bharada dan Bahar pangkat Bripda mengalami luka tembak.

BACA JUGA: Deddy Corbuzier Heran Nia Daniati Betah Dengan Farhat

Informasi yang dihimpun menyebutkan, sekitar pukul 12.45 WITA, di pengunungan kilo meter delapan dan sembilan Dusun Mauro, Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara dilaksanakan penyisiran oleh polisi yang terdiri satu pleton gabungan Brimob Polres dan anggota Densus 88.  

Itu dilakukan dalam rangka mencari kelompok sipil bersenjata yang diduga masih berada dan beraktivitas di beberapa wilayah Kabupaten Poso.

BACA JUGA: Mabes Polri Bakal Buru Otak Pembakar Lahan

Dalam penyisiran tersebut, tepat pukul 13.30 WITA di sebuah pondok perkebunan gunung Desa Kilo terjadi kontak senjata antara anggota gabungan Brimob Poso dan anggota Densus 88 Mabes Polri dengan kelompok sipil bersenjata.

Dalam kontak itu, aparat gabungan yang diketahui sedang melakukan pengepungan terhadap pondok yang diduga berada kelompok sipil bersenjata tersebut lebih dulu diberondong tembakan oleh kelompok sipil bersenjata sehingga dua anggota Brimob terkena tembakan.

BACA JUGA: Asian Agri Bayar Cicilan Denda Rp 200 Miliar

"Sebelumnya memang kami sudah mencurigai ada aktivitas dari kelompok sipil bersenjata yang berjumlah di atas lima orang di pondok itu, makanya dilakukan pengepungan," terang Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Soemarno ditemui di Polda Sulteng, kemarin.

Saat ini, lanjut Soemarno, dua anggota Brimob yang menjadi korban dalam perjalan evakuasi dari TKP ke Rumah Sakit Umum (RSU) Poso untuk menerima perawatan medis.

"Kita usahakan dari RSU Poso langsung dievakuasi lagi ke rumah sakit kita di Bhayangkara Polda. Informasi awal dua anggota itu terkena tembak di bagian kaki, pinggang, dan perut," jelas dia.

Terkait kasus ini, Polda Sulteng belum bisa memastikan apakah kelompok sipil besenjata itu merupakan jaringan Santoso. "Untuk masalah jaringan itu belum bisa dipastikan," ujar Soemarno.

Menurut dia, selama ini aksi teror yang terjadi di beberapa desa dan kecamatan di Poso merupakan aksi dari jaringan Santoso.

Dan kejadian baku tembak yang mengakibatkan satu brimob dan dua terduga teroris tewas pada Kamis 6 Februari 2014 lalu di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan juga merupakan aksi jaringan Santoso.

"Memang kami belum bisa memastikan, namun selama ini yang beraksi di Poso itu diketahui hanya jaringan Santoso," tandas perwira dua melati di pundaknya ini.

Hingga berita ini diterbitkan aparat gabungan Polres Poso, Polda Sulteng, dan personel Densus 88 Mabes Polri masih melakukan penyisiran di TKP, karena diduga kuat kelompok sipil bersenjata tersebut lari tidak jauh dari TKP. (opn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut Pertamina Bakal Bersaksi Dalam Sidang SKK Migas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler