Ini Kronologis Jatuhnya Helikopter PT Total

Minggu, 22 Maret 2015 – 06:01 WIB
Ilustrasi. FOTO: ist

jpnn.com - HELIKOPTER yang disewa PT Total E&P Indonesie jatuh di Pulau Tanjung Dewa, Dusun Sungai Kelambu, RT 1, Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana. Beruntung, saat jatuh helikopter itu tak meledak saat jatuh, tapi hanya mengeluarkan asap. Dua awak dan lima penumpangnya selamat.  

Berangkat dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, para kru sedianya melaksanakan kegiatan survei jalur pipa (pipeline aerial survey) di wilayah GTS-4 (CPU/Central Processing Unit) area Anggana. Area tempat kejadian merupakan lokasi penampungan minyak hasil olahan milik Total. (Baca: Helikopter PT Tolat Bergerak Liar Lalu Jatuh)

BACA JUGA: Nenek Pikun Tersasar, Akhirnya Ditemukan Meninggal di Kebun Kelapa

Kapolsek Anggana Iptu Indramawan Kusuma Trisna menjelaskan pihanya telah melakukan olah TKP. Sedikitnya tiga orang saksi dimintai keterangan. Mereka mengaku melihat detik-detik jatuhnya heli. 

Salah seorang saksi, Erwan Paulana (43), kepada polisi mengaku melihat helikopter tersebut terbang rendah. Beberapa lama kemudian, hilang kendali atau berputar-putar di udara. Pria yang sehari-harinya sebagai juru masak di site milik Total itu kemudian melihat heli mengeluarkan asap sebelum terjatuh.

BACA JUGA: Gadis 9 Tahun Diterkam Monster Sangatta

"Saksi ini melihat helikopter dari arah GTS 4 atau lintasan yang sering digunakan dari arah Balikpapan. Kemudian haluan heli ke arah bawah dan sempat terputar seperti oleng. Saat jatuh mengeluarkan asap tapi tidak terlihat api," ujar Kapolsek, menceritakan ulang keterangan yang diambil dari para saksi.

Selanjutnya, saksi ini memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak keamanan Total yang sedang berpatroli. Mereka adalah Sabdo Utomo dan Supardi. Keduanya selanjutnya memberitahukan ke perusahaan, untuk mengevakuasi korban ke klinik. Proses evakuasi menggunakan kapal patroli milik Total. Sementara bangkai heli belum dievakuasi.

BACA JUGA: Waduh... Makin Banyak Orang Stres, Pasien RSJ Melonjak

Dari informasi seorang petugas Polairud Anggana yang membantu proses evakuasi, di lokasi kejadian terdapat tumpahan avtur. Melihat kondisi itu, petugas tim evakuasi Total selanjutnya meminta agar tidak ada yang melakukan foto dengan menggunakan ponsel atau kamera. Untuk menghindari risiko ledakan atau timbulnya api.

"Harus menggunakan kamera khusus saat mengambil gambarnya. Tidak bisa sembarangan," ujar seorang petugas polisi saat dihubungi melalui ponsel.

Diketahui lokasi jatuhnya helikopter tersebut di pulau terpencil yang masih terdapat hutan dan rawa. Hanya dapat ditempuh menggunakan transportasi sungai. 

"Untuk menuju klinik site CPU saja harus melewati anak Sungai Mahakam untuk menuju arah muara laut. Jarak tempuh sekitar 25 menit," terang petugas dari anggota Polsek Anggana lainnya.

Dalam siaran pers Total yang diterima Kaltim Post, para korban dibawa ke fasilitas medis perusahaan di CPU untuk penanganan awal. Dan setelahnya dirujuk ke RS Siloam Balikpapan, sore tadi.

Head of Department for Media Relations Total E&P Indonesie Kristanto Hartadi menyebut pihaknya masih menunggu KNKT untuk mengetahui penyebab kejadian.

"Yang jelas kegiatan survei ini sudah rutin dilakukan setiap tahun, seluruh penumpang, termasuk pilot selamat," terangnya pada Kaltim Post.

Terpisah Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan menerangkan, tim evakuasi langsung bergegas ke lokasi setelah menerima kabar. "Kami gabung dengan Basarnas dibantu masyarakat," tuturnya.

Selain mengamankan bangkai heli, polisi juga menghimpun keterangan saksi dan nantinya ditambah keterangan pilot dan para penumpang.

"Kami data dan himpun semua informasi, nanti yang berhak menyelidiki penyebabnya dari KNKT," jelasnya.
Di lokasi jatuhnya heli, ada belasan polisi dari Polsek Anggana dan Polres Kukar termasuk Satuan Brimob Polda Kaltim yang berjaga. 

"Untuk antisipasi keamanan. Ada pihak Total yang membantu. Kapan bangkai pesawat akan diangkat, kami belum mengetahui secara rinci," urainya.

Untuk diketahui, kecelakaan udara ini bukan kali pertama terjadi di langit Kutai Kartanegara. Sebelumnya pada April 2012, pesawat perintis jatuh di Desa Ritan, Kecamatan Tabang, Kukar. Dua warga negara asing tewas dalam kejadian ini. (riz/qi/aim/che/k9)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Malu-maluin, Begal Beraksi di Depan Kantor Satlantas Polres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler