jpnn.com, JAKARTA - Manajer Amanda Manopo, Ricco, menceritakan kronologis kepergian mendiang Henny Manopo.
Ricco mengatakan bahwa Ibunda Amanda Manopo sempat menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumah.
BACA JUGA: Ibunda Amanda Manopo Tutup Usia
Namun lantaran memiliki penyakit bawaan atau komorbiditas, kondisi Henny tak kunjung membaik.
"Dia ada penyakit bawaan diabetes, yang jadi pemicu itu. Tetapi virus nyerang kuat banget," ujar Ricco melalui kanal Intens Investigasi di YouTube, Minggu (25/7).
BACA JUGA: Anggota Ormas Tewas Dibantai Debt Collector, Pelaku Santai Menenteng Parang
Dia mengatakan bahwa keluarga Amanda Manopo sudah berupaya yang terbaik untuk pengobatan dan kesembuhan Henny.
Akan tetapi tepat sebelum Iduladha kemarin, kondisi Henny menurun.
Saat itu, kondisi Henny sudah mulai kesulitan untuk bernapas meski tetap berusaha meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Besok paginya ditelepon, habis makan tangannya enggak bisa digerakin," kata Ricco.
Mendiang Henny pun langsung dilarikan ke rumah sakit tetapi pihak keluarga sempat kesulitan.
Pasalnya, kondisi Henny perlu mendapat perawatan intensif.
Namun akhirnya Henny mendapat ruang ICU di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta dan dirawat selama empat hari.
"Kemarin sempat bagus, hari pertama bagus. Hari kedua turun lagi. Tadi pagi masih bagus (saturasinya) 90, terus kami tektokan terus, kan itu, siang saturasinya 70," ucap Ricco.
"Habis itu kami doa, terus jam 3 Manda kasih tahu aku 'mami kritis'," sambungnya.
Sekitar pukul 16.00 WIB, Henny dinyatakan telah meninggal dunia di usia 57 tahun.
"Doain buat Manda (panggilan Amanda Manopo, red) supaya kuat, buat Daddy, buat Angel, semua. Doain buat Mami di sana supaya ditempatkan di tempat yang mulia," tutur Ricco. (mcr7/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Firda Junita