jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian menggelar simulasi pencegahan masuknya virus corona melalui bahan pangan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Simulasi dilakukan sebagai bentuk antisipasi dan pengawasan ketat terhadap potensi masuknya wabah mematikan dunia, virus corona.
"Untuk itu, saya intruksikan agar Karantina pertanian memperketat semua pintu keluar masuknya pangan antar negara dengan dibantu TNI Polri. Kolaborasi ini penting dilakukan karena menyangkut kepentingan bangsa yang berkaitan dengan penanganan virus yang mengkhawatirkan dunia," kata Mentan, Senin (3/2)
BACA JUGA: Kementan Dorong Koneksi Antar-Pulau Untuk Tingkatkan Akses Pangan Masyarakat
Mentan mengatakan, karantina wajib memberlakukan langkah cepat dan tindakan tegas terhadap semua barang penumpang yang dicurigai terjangkit virus mematikan corona. Bila perlu, Karantina melakukan komunikasi langsung dengan pilot dan seluruh kabin pesawat untuk melakukan disinfektan sebelum pendaratan.
"Jadi sebelum barang turun, Kartina harus segera berkomonikasi dengan kapten kapal terkait situasi di dalam apakah ada gejala yang mengarah ke corona atau tidak. Ini perlu dilakukan sebagai langkah mitigasi barang penumpang mulai dari penerbangan sampai pada boarding. Saya minta karantina tidak kecolongan dengan virus mematikan ini," katanya.
BACA JUGA: Mentan Inspeksi Pengawasan Lalu Lintas Produk Pertanian di Bandara Soeta
Berikutnya, kata Syahrul, Karantina wajib melakukan pengecekan ulang sebelum barang yang dibawa penumpang berada di posisi pintu masuk bandara. Di samping itu, karantina juga wajib melakukan koordinasi dengan jajaran di Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perdagangan.
"Kami juga sudah melakukan edaran kepada semua pihak yang terkait, termasuk kepada pengelola ternak di seluruh dunia agar tidak mengirim barang yang tidak sehat ke negara Indonesia. Artinya kami tidak akan menerima barang dengan kondisi yang tidak layak," katanya.
BACA JUGA: Virus Corona Mengganas, Rupiah Anjlok
Berdasarkan penjelasan Angkasa Pura, kata Syahrul, penerbangan pesawat menuju negara suspect virus corona mencapai kurang lebih 5000 orang. Dari angka tersebut, sebagian diantaranya terbukti membawa hewan peliharaan dan produk pangan.
"Bahkan laporanya ada yang bawa kucing dan hewan peliharaan lain yang berpotensi membawa virus. Tentu hal seperti ini patut menjadi perhatian oleh kita semua, termasuk negara-negara di dunia yang sedang berupaya mencegah masuknya virus corona," katanya.
Di lokasi, Mentan Syahrul sempat menyaksikan make up area lalu lintas pengawasan inspeksi media pembawa hewan dan unit karantina kesehatan kementerian pertanian. Di sana, Mentan juga mengunjungi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dan memusnahkan sitaan tanaman sera hewan ilegal yang diduga kuat membawa penyakit.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi