jpnn.com, JAKARTA - Mining Industry Indonesia, MIND ID terus mendukung target pemerintah Indonesia untuk bisa mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.
Mining Industry Indonesia, BUMN Holding Industri Pertambangan yang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk turut telah memiliki beberapa siasat untuk transisi energi.
BACA JUGA: MIND ID dan 7 BUMN Gagas Pilot Proyek Perdagangan Karbon
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan salah satunya langkah mendukung NZE 2060 adalah dengan mendukung gerakan pemerintah untuk menumbuhkan industri kendaraan listrik nasional.
Hal itu sejalan dengan tren dunia yang tengah bergerak ke arah penggunaan kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan, demi menjalankan program reduksi karbon.
BACA JUGA: 2030, Grup MIND ID Targetkan Penurunan Emisi Karbon Capai 28 Persen
“Penerapan green mining dalam koridor good mining practice, MIND ID melihat bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan Environmental, Social, and Governance (ESG) merupakan hal penting serta sebuah investasi dan akan berdampak positif pada pengelolaan korporasi, serta kesinambungan dan keberlanjutan,” kata Hendi Prio.
MIND ID bersama dengan tujuh BUMN lain sepakat menginisiasi Carbon Market yang dibuktikan dengan penandatanganan Letter of Intent (LOI) mengenai Proyek Pilot Perdagangan Karbon Kementerian BUMN Voluntary Carbon Market (KBUMN VCM) dan terus berkomitmen untuk mewujudkan program dekarbonisasi serta melakukan reduksi emisi karbon.
BACA JUGA: Terapkan Kaidah Good Mining Practice, MIND ID Raih Penghargaan
Selain itu, sepanjang 2021-2022, Holding Industri Tambang itu telah mengimplementasikan program-program carbon reduction dan carbon offset yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) lebih dari 400 ribu ton C02e atau sebesar 28 persen dari target pengurangan emisi pada 2030.
Pencapaian ini tidak lepas dari peran kinerja anggota MIND ID, di antaranya PT Antam Tbk tercatat berkontribusi reduksi karbon sebanyak 47 ribu ton CO2e dengan program unggulan reklamasi pascatambang dan rehabilitasi aliran sungai.
"PT Bukit Asam Tbk tercatat 256 ribu ton CO2e, dengan program unggulan yang berdampak signifikan pada pengurangan karbon melalui Reklamasi dan Reforestation," ungkapnya.
Kemudian, PT Inalum (Persero) menyumbang penurunan karbon sebesar 60 ribu ton CO2e, dengan melakukan pengurangan efek anoda pada pot optimization.
Di sisi lain, PT Timah Tbk menyumbang sebanyak 87 ribu ton CO2e, dengan mengubah penggunaan HSD menjadi biofuel (B30) serta carbon offset.
“Kami seluruh Grup Holding Industri Pertambangan telah menyiapkan dan terus mendorong program dekarbonisasi untuk jangka menengah dan jangka panjang. Pendekatan yang digunakan adalah circular economy yang berlandaskan prinsip good mining practice,” jelas Hendi.
Seperti diketahui, pemerintah terus mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan penerapan prinsip ekonomi hijau.
Green Economy merupakan suatu gagasan ekonomi yang memiliki tujuan demi meningkatkan kesejahteraan serta kesetaraan sosial di masyarakat, selain itu juga untuk mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan.
Secara makna, Green Economy dapat diartikan sebagai sebuah prinsip perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbon dioksida terhadap lingkungan, berkeadilan sosial serta hemat sumber daya.
Langkah Pemerintah Indonesia begitu serius dalam menyikapi transisi energi terutama dalam bidang energi baru terbarukan, termasuk dalam salah satu fokus G20. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul