jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno belum bisa menyebut secara detail berapa kecepatan kereta cepat rute Jakarta-Bandung, yang menuai banyak penolakan.
Saat ini sambung Rini, pihaknya masih melakukan analisis perhitungan kecepatan KA, termasuk dana yang dibutuhkan untuk menggarap proyek tersebut.
BACA JUGA: DPR Minta Pemerintah Tanggung Jawab
"Kami sedang menganalisa, pada dasarnya 250-350 km per jam. Jadi kami melihat cost-nya, kalau sampai sekarang dilihat secara rel 250-350 itu sama, perbedaannya itu di signaling sama link stok-nya. Ini yang masih kami finalisasikan," ujar Rini di Jakarta, Rabu (9/9).
Sementara untuk stasiun pemberhentian sepanjang rute Jakarta-Bandung, mantan menteri perindustrian ini menjelaskan nantinya akan ada sekitar lima stasiun pemberhentian. "Rencananya adalah Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, Stasiun Walini, Stasiun Bandung Kopo sama Gede Bage," jelas mantan bos PT Astra ini.
BACA JUGA: Seleksi Terbuka JPT BKN Banjir Peminat
Seperti diketahui untuk memuluskan pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Menteri Rini telah membuat konsorsium BUMN yang terdiri dari empat perusahaan pelat merah. Yakni PT Wijaya Karya (Wika), PT Jasa Marga, PT KAI, dan PTPN VIII. Diharapkan tahun ini proyek tersebut bisa mulai dikerjakan. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Fahri Hamzah Sempat Kesal saat Berkunjung ke Banten, Ini Ceritanya...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikabarkan Jantungan, JK Jalani Perawatan
Redaktur : Tim Redaksi