Ini Makanan Khas yang Disajikan Saat Imlek, Penuh Makna

Jumat, 20 Januari 2023 – 15:38 WIB
Dalam perayaan tahun baru Imlek, makanan yang tersaji memegang peranan yang sangat penting. Foto: dok Aruna Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Perayaan Imlek atau tahun baru China merupakan momen yang paling banyak ditunggu-tunggu bagi orang keturunan Tionghoa.

Dalam perayaan tersebut, makanan yang tersaji memegang peranan yang sangat penting.

BACA JUGA: Jelang Imlek, Toko Pernak Pernik di Palembang Banjir Pesanan 

Sebagian orang banyak berburu dan membeli ikan segar untuk kemudian diolah menjadi aneka hidangan istimewa.

Alasannya, karena banyaknya makna yang terkandung dalam tradisi perayaan tersebut.

BACA JUGA: Bakmi Hoki Jadi Menu Andalan di Perayaan Imlek

Lantas apa saja makanan yang disajikan saat Tahun Baru Imlek.

1. Membeli Ikan Segar

BACA JUGA: Potret Perayaan Imlek Warga Bangka

Ikan merupakan menu yang wajib tersedia di meja makan saat perayaan Hari Raya Imlek.

Alasannya adalah karena ikan dalam bahasa Mandarin disebut 'yu' yang berarti surplus atau limpahan rezeki.

Dalam sajian lain yang wajib ada pada saat perayaan Imlek pun mengandung olahan ikan dan udang, seperti dumpling atau pangsit, misalnya.

Seorang celebrity chef keturunan Bangka-Jakarta Steby Rafael membenarkan bahwa ikan menjadi sajian paling utama selama Imlek,

Dia mengatakan kebanyakan konsumen juga minta ikan sebagai main ingredient-nya.

"Biasanya mereka dan saya ambil dari SeafoodbyAruna karena ikannya bagus-bagus, segar," kata dia dalam siaran persnya, Jumat (20/1).

2. Sajian Mi Panjang

Masyarakat keturunan Tionghoa memang tidak dapat lepas dari sajian mi.

Sebab, mi dimaknai sebagai berkah usia panjang.

Mi tersebugt biasanya dimasak dengan tambahan potongan ikan dan udang segar di dalamnya.

 Perlu diingat bahwa dalam tradisi Tionghoa, konon mi yang dikonsumsi sebaiknya jangan sampai terputus agar orang yang memakannya dapat diberkahi umur panjang.

3. Kue Keranjang dan Buah Jeruk

Selain membeli ikan segar, biasanya kue keranjang dan buah jeruk juga tidak pernah terlewat dalam kesempatan ini.

Apalagi kue keranjang atau niang-gao ini diasosiasikan dengan kualitas hidup yang lebih baik.

Seorang tokoh masyarakat Tionghoa dari Belitung, Ayie Gardiansyah, mengungkapkan Kue keranjang itu simbol kerukunan.

"Karena teksturnya yang sticky alias lengket," tutur Ayie.

Ternyata setiap makanan yang selama ini dilihat identik dengan perayaan Hari Raya Imlek memiliki makna yang bagus.

Tidak heran jika setiap kali perayaan Imlek selalu dirayakan dengan meriah.

Sebab, dalam tradisi perayaan tersebut terselip banyak makna dan harapan yang positif. (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti Ini Harapan Yeslin Wang Memasuki Tahun Baru Imlek 2020


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler