jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memaknai Iduladha tahun ini sebagai momentum untuk menguatkan solidaritas untuk bangkit bersama menghadapi pandemi Covid-19.
Pria yang akrab disapa Jokowi itu menilai Iduladha mengandung pesan mulia, pengorbanan, dan kemanusiaan yang patut menjadi pegangan bagi bangsa dan negara.
“Inilah momentum untuk menguatkan solidaritas dalam semangat persaudaraan. Ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniah, dan ukhuwah insaniah yang akan mampu melipatgandakan energi kita untuk menghimpun kekuatan, optimistis untuk bangkit bersama,” ujar Jokowi.
Iduladha tahun ini diperingati secara sederhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Namun, Jokowi meyakini Iduladha sederhana ini tidak mengurangi kekhidmatan dalam menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT.
Jokowi menambahkan banyak keteladan dari Nabi Ibrahim AS yang bisa diambil hikmahnya seperti keteladanan dalam berkorban dan mengingatkan pentingnya keimanan, ketakwaan, serta keikhlasan.
“Di tengah pandemi saat ini, kami perlu kesediaan lebih banyak berkorban lagi. Mengorbankan kepentingan pribadi dan mendahulukan kepentingan masyarakat, serta sesama,” tuturnya.
Selain itu, eks gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat mengoptimalkan ikhtiar baik lahiriah maupun batiniah untuk menghadapi pandemi saat ini dengan bersama-sama berdoa dan bertakbir dari rumah masing-masing.
“Kita optimalkan ikhtiar lahiriah dan juga ikhtiar batiniah. Kita berikhtiar bersama dengan dispilin mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengisolasi diri bagi yang bergejala, dan memberikan bantuan untuk sesama,” tambah dia.
Mantan wali kota Solo itu juga mengajak masyarakat untuk berdoa bersama memohon pertolongan, kesembuhan bagi yang sakit, dan kekuatan bagi para pejuang kemanusiaan.
Presiden pun berharap seluruh masyarakat Indonesia selalu diberikan kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi segala ujian dan cobaan.
“Semoga Allah SWT meridai dan memudahkan semua upaya dan langkah-langkah kita sampai kita mencapai kemenangan melawan pandemi Covid-19 ini,” ucap dia.
Untuk diketahui, takbir akbar virtual tersebut mengangkat tema "Solidaritas Bersama untuk Indonesia Sehat".
Dalam acara tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin hadir memberikan tausiah. Sementara itu, takbir akbar dipimpin oleh Prof Said Agil Husin Al Munawar dan pembacaan doa dipimpin oleh Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Prof Dadang Kahmad.
Dalam tausiahnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin turut mengajak masyarakat untuk bersabar dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menurutnya, sabar adalah indah, tetapi bukan berarti diam dan menjadi pasif.
“Sabar dalam artian sesungguhnya adalah kita juga harus berjuang. Kita tidak boleh berdiam diri, apalagi kalau kita sampai mengorbankan diri kita menjadi korban Covid-19. Oleh karena itu, menjaga diri dari penularan Covid-19 merupakan suatu kewajiban karena dia adalah salah satu dari tujuan syariah,” ucap Ma’ruf Amin.
Acara takbir akbar itu juga turut dihadiri secara virtual oleh para menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga, TNI/Polri, gubernur, tokoh agama, dan elemen masyarakat lainnya. (tan/jpnn)
BACA JUGA: Minta Pemerintah Pusat tak Perpanjang PPKM Darurat, Ganjar: Aku ora Tegel
BACA JUGA: Ini Sapi Kurban Presiden Jokowi, Bobotnya...
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga