Ini Manfaat dan Potensi Open Finance Bagi Pebisnis

Jumat, 18 November 2022 – 09:12 WIB
Pemaparan laporan "Open Finance Deep Dive Report: Unlocking the Potential of Open Finance in Indonesia." Foto: Tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Infrastruktur digital Indonesia masih memerlukan peningkatan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

Berdasarkan hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) 2021, hanya 44,13 persen penduduk dewasa yang memiliki rekening tabungan di bank.

BACA JUGA: Kinerja Moncer Sepanjang 2021, Finantier Bidik Pasar Asia Tenggara

Kurangnya akses ke layanan keuangan formal ini sangat kontras dibandingkan dengan meningkatnya penetrasi smartphone di Indonesia.

Tantangan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan peluang potensial menjadi sorotan dalam laporan "Open Finance Deep Dive Report: Unlocking the Potential of Open Finance in Indonesia."

BACA JUGA: LPEI dan Bank Mandiri Perluas Kerja sama Layanan Keuangan

Laporan ini disiapkan oleh Katadata Insight Center bekerja sama dengan platform teknologi keuangan terbuka (open finance) Finantier yang membahas potensi dan dampak open finance bagi para regulator, end-users, dan bisnis.

Co-Founder dan Chief Operating Officer Finantier Edwin Kusuma mengatakan salah satu penyebab utama eksklusi keuangan ialah sulitnya lembaga untuk memperoleh data dan informasi dari calon nasabah untuk melakukan analisis kelayakan kredit atau verifikasi identitas.

BACA JUGA: Pemerataan Infrastruktur Digital Jokowi Lahirkan Generasi Muda Berkompeten

"Dengan demikian, kami membutuhkan skema yang memungkinkan lembaga keuangan mengakses informasi pengguna dengan aman dan transparan sekaligus melindungi hak konsumen," ujar Edwin, pada press conference secara virtual, Kamis (17/11).

Edwin mengungkapkan Open finance merupakan ekosistem berbagi data yang memungkinkan pengguna untuk berbagi data keuangan mereka dengan pihak ketiga melalui application programming interface (API).

"Open finance memiliki potensi untuk meningkatkan financial inclusion bagi mereka yang unbanked dan underbanked dengan mempromosikan kemampuan pertukaran data yang didorong oleh end users," ungkapnya.

Selain itu, Open finance memungkinkan beragam penggunaan melalui API yang diperkaya data.

Ada beberapa jenis produk open finance, empat di antaranya biasa dipakai di Indonesia, seperti Account Aggregation, Verification, Credit Scoring, dan Payments.

“Open finance merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencapai financial inclusion. Implementasi open finance menguntungkan konsumen karena mereka memiliki akses terhadap data keuangannya," kata Edwin.

Di sisi lain, perusahaan dapat meminimalkan risiko dan biaya operasional dengan meningkatkan kualitas data konsumennya. (mcr28/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler