jpnn.com, JAKARTA - Berpegangan tangan merupakan komunikasi non verbal yang diyakini paling efektif dalam menunjukkan rasa persahabatan, cinta kasih, peduli, dan simpati.
Selain itu, berpegangan tangan memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan yang jarang diketahui oleh masyarakat. Berikut ini penjelasannya.
BACA JUGA: Pria dengan Pegangan Tangan Kuat Jadi Incaran Wanita Loh
1. Menenangkan
Penelitian telah menunjukkan efek dari sentuhan yang hangat dan suportif termasuk berkurangnya jumlah hormon stres kortisol, tekanan darah rendah dan detak jantung yang lebih lambat. "Berpegangan tangan mendukung konsekuensi fisiologis dari respons penuh tekanan," kata psikolog eksperimental, Matt Hertenstein, Ph.D., kepada NPR, seperti dilansir laman MSN, Kamis (6/2).
BACA JUGA: 4 Cara Mudah Mengatasi Kesepian
2. Ini membantu kita terhubung
Oksitosin. Berpegangan tangan, terutama ketika kita menjalin jari kita dengan orang lain, mendorong pelepasan “hormon pelukan” ini. Hasilnya? Melonjaknya perasaan pengabdian, kepercayaan dan ikatan.
BACA JUGA: Kesepian Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini?
3. Ini menangkal kesepian
Menurut Psychology Today, "kelaparan kulit" adalah epidemi modern. Orang-orang semakin "kehilangan kasih sayang" dan "fobia sentuhan." Ini dimulai dengan anak-anak sekolah yang gurunya bahkan tidak berani meletakkan tangan hangat mereka di bahu, dan berlanjut dengan remaja yang terobsesi dengan ponsel, yang mungkin lebih terbiasa menawarkan kepalan tangan.
Psikolog Inggris Honey Langcaster-James telah berbicara tentang dampak positif yang mendalam dari memegang tangan seiring bertambahnya usia. Bagi orang lanjut usia, meraih tangan mereka bisa memiliki manfaat yang jauh lebih banyak daripada memberi mereka pil. Tetapi siapa pun yang kelaparan karena sentuhan manusia yang esensial adalah lebih rentan menderita masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan serta kesehatan fisik yang lebih buruk.
4. Ini mengurangi rasa sakit
"Sentuhan mengurangi rasa sakit karena serotonin yang dikeluarkan," kata Tiffany Field, Ph.D., direktur Touch Research Institute (TRI) di Fakultas Kedokteran Universitas Miami Miller.
Satu studi terobosan dari 22 pasangan menemukan bahwa ketika mereka berpegangan tangan, gelombang otak mereka tersinkronisasi. Kemudian, ketika panas ringan diterapkan ke lengan salah satu pasangan, rasa sakitnya berkurang — tetapi hanya ketika dia berpegangan tangan dengan pasangannya, bukan ketika pasangannya hanya duduk di kamar sebelahnya.
Bisa jadi sentuhan adalah alat untuk mengkomunikasikan empati, menghasilkan efek analgesik, atau penghilang rasa sakit.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany