jpnn.com - Penelitian baru di Eropa mengungkapkan bahwa makan bersama keluarga secara teratur dapat membantu menularkan kebiasaan makan sehat pada anak-anak.
Kebiasaan itu diklaim akan berkelanjutan hingga dewasa, yang berpotensi mencegah obesitas di kemudian hari.
BACA JUGA: Jaga Bentuk Tubuh, Jessica Mila Batasi Porsi Makan
Periset dari Max Planck Institute for Human Development and the University of Mannheim, Germany, menganalisis hubungan antara makanan keluarga dan kesehatan gizi anak dengan menggunakan pengukuran indeks massa tubuh (BMI), jumlah porsi buah dan sayuran yang dimakan per hari (sebagai indikator diet sehat) dan konsumsi gula manis, minuman, makanan cepat saji dan makanan ringan asin (sebagai indikator diet tidak sehat).
Para periset menemukan bahwa makanan keluarga sering dikaitkan dengan indeks massa tubuh bagian bawah (BMI) dan makanan sehat pada anak-anak, dengan hubungan yang ditemukan di semua negara dan semua umur.
BACA JUGA: Merawat Rambut Hitam Berkilau Ala Annisa Pohan
"Anak adalah jendela yang unik untuk melawan kebiasaan makan dan gaya hidup yang merugikan," kata pemimpin penulis Mattea Dallacker, seperti dilansir laman MSN.
"Orang tua bertindak sebagai 'penjaga gerbang gizi' karena mereka memiliki pengaruh besar pada kapan dan berapa banyak anak yang makan. Makanan keluarga menawarkan lingkungan belajar yang kaya untuk menyiapkan kebiasaan makan yang sehat pada anak-anak," Dallacker menjelaskan.
BACA JUGA: 3 Langkah Mudah Hindari Munculnya Kerutan pada Wajah
Penelitian saat ini menunjukkan bahwa bukan hanya kualitas makanan yang penting, namun faktor psikologis dan perilaku juga berperan.
Misalnya, rutinitas makan seperti pemodelan peran orang tua positif atau menyenangkan. Suasana juga bisa memperbaiki kebiasaan makan anak-anak.
Namun, bagi orang tua yang berjuang untuk mengajak seluruh keluarga makan bersama atau secara konsisten menyediakan makan malam rumahan, rekan penulis Ralph Hertwig mencatat bahwa anak-anak masih bisa mempelajari kebiasaan sehat ini dari orang lain.
"Dengan meningkatnya kecenderungan kedua orang tua untuk bekerja, maka menempatkan makanan keluarga reguler di atas meja makanan merupakan tantangan sehari-hari bagi banyak keluarga," kata Hertwig.
"Dalam konteks ini, penting untuk dicatat bahwa temuan awal menunjukkan bahwa makanan komunal lainnya, seperti makan siang sekolah, juga bisa memiliki efek positif pada kebiasaan makan anak-anak. Misalnya, satu penelitian menunjukkan bahwa guru juga dapat berperan sebagai model peran positif saat makan bersama dengan murid mereka," pungkas Hertwig.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Langkah Cepat Mengatasi Masalah Dada Sesak
Redaktur & Reporter : Fany