jpnn.com, SURABAYA - Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan mekanisme untuk bisa dirawat di Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) Kedung Cowek.
Dia menyebut bahwa pasien harus mendapatkan rujukan dari puskesmas.
BACA JUGA: Ini Kata Mensos Risma Tentang RS Darurat Lapangan Tembak Kedung Cowek
Hal itu untuk mempermudah petugas melakukan tracing atau pelacakan kontak erat pasien Covid-19.
"Supaya kami tidak tertinggal untuk tracing. Yang membawa ke sini puskesmas. Jadi, kalau warga langsung datang pakai ambulans tidak bisa," katanya, Sabtu (10/7).
BACA JUGA: Pasien COVID-19 yang Isoman Hindari 3 Makanan ini
Selain itu, ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi ketika pasien menjalani perawatan di RSLT. Yaitu membawa KTP, KK, dan hasil PCR positif baik dari puskesmas atau dari laboratorium lain.
"Tergantung periksanya di mana, tetapi tetap yang membawa ke RSLT dari puskesmas, agar terdata semua," tutur dia.
BACA JUGA: Pasien Positif Covid-19 Bergejala Ringan Tolong Perhatikan Imbauan Ini
Feny sapaan akrab Febria Rachmanita itu mengungkapkan bahwa kapasitas di RSLT mencapai 1.000 bed.
Namun, untuk tahap awal saat ini tersedia 400.
"Kurang lebih sekitar 400-an, kalau di atas bisa sekitar 300-an. Total keseluruhan kurang lebih 1.000 bed," ungkap dia.
Nantinya pasien dengan gejala ringan di Hotel Asrama Haji bakal dipindah ke RSLT agar tidak penuh.
"Di Asrama Haji kan juga ada IGD (instalasi gawat darurat) di sana, tetapi kami fokuskan di sini. Sehingga di Asrama Haji hanya OTG, batuk, pilek," papar dia.
Dia menambahkan, layanan di RSLT hampir sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) di rumah sakit lain.
Sebab di sana telah dilengkapi dengan ruangan IGD, rawat inap, radiologi, farmasi hingga laboratorium.
"Untuk laboratorium hanya mengambil sampel dan pemeriksaan ringan. Jadi, di RSLT ini ada lima ruangan, masing-masing diisi OTG, dan gejala ringan. Kalau gejala berat, ke RSUD Soewandhie," pungkas Feny. (mcr12/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Arry Saputra