Ini Pemenang 10 Pemilihan Gubernur versi iPol

Kamis, 28 Juni 2018 – 10:29 WIB
Warga menggunakan hak suaranya di Pilkada. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - IT Research and Politic Consultan (iPol) Indonesia merilis prediksi pemenang Pilkada Sumatera Utara, Jatim, Bali dan Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Jateng, Jabar, Riau, Kalbar dan Lampung. Menurut Direktur iPol Indonesia Petrus Hariyanto, prediksi itu menampilkan metode yang berbeda pada hari H pemilihan sejumlah gubernur di beberapa provinsi, Rabu (27/6).

Petrus menjelaskan, ada mix methode untuk memprediksi kemenangan calon dengan memadukan mesin politik pemenangan pemilu, big data dan laporan jaringan iPol se-Indonesia yang memonitor rekapitulasi suara di 10 provinsi pada hari H pemungutan suara. Selanjutnya, semua data dianalisis dan dikaji secara mendalam oleh tim ahli di iPol Riset, iPol Institute dan iPol Success.

BACA JUGA: Aneh, Dua Paslon Menang di Pilgub Jabar versi Quick Count

“Hasil dalam sepuluh pilgub yang kami monitor menunjukkan prediksi iPol mendekati kebenaran. Seperti bukti bahwa Khofifah bakal unggul di Jatim, demikian halnya dengan Ganjar di Jateng dan Ridwan Kamil di Jabar,” ujar Petrus dalam siaran pers ke media.

Dalam siaran pers itu iPol juga merilis indeks pemenang kepala daerah (IPK). Sebagai contoh di Jatim, duet Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak unggul tipis dari Saifullah Yusuf-Puti Guntur.

BACA JUGA: Hanya 10 TPS yang Bermasalah di Pilkada Serentak 2018

Dalam hitungan iPol setelah coblosan, yang memenangi Pilgub Jatim adalah Khofifah-Emil dengan raihan 50,78 persen atau 11.251.956 suara. “Sedangkan Gus Ipul - Puti meraih 49,67 persen atau sekitar 11.006.000 suara,” papar Petrus.

Sementara di Provinsi Sumut, sambung Petrus, duet Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah meraih 51,78 persen atau 2.336.884 suara. Adapun pesaingnya, Djarot S Hidayat-Sihar Sitorus memperoleh 48,22 persen atau 2.188.477 suara.

BACA JUGA: Quick Count: Posisi Teratas Hanya Raih 16,46 Persen

Di Bali, hitungan iPol menunjukkan duet Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) meraih 51,46 persen suara. Pesaingnya, Ida Bagus Rai Mantra-Ketut Sudikerta meraih 49,25 persen.

Untuk Pilgub Kaltim, hitungan iPol memperlihatkan duet Isran Noor-Hadi Mulyadi menang dengan perolehan suara 30,21 persen atau 492.653 suara. Adapun pasangan calon lainnya yakni Rusmadi Wongso-Safarudin mengantongi 25,79 persen (420.573 suara), Syaharie Jaang - Awang Ferdian meraih 23,83 persen (388.447 suara) dan Andi Sofyan Hasdam-Nusyirwan Ismail Andi-Ismail mendapatkan 20,08 persen (327.457 suara).

Untuk Jabar, hitungan iPol memastikan Ridwan Kamil-UU Ruhzanul menang dengan 35,33 persen atau 7.845.770 suara. Selanjutnya ada duet Sudrajat-Ahmad Syakhu dengan 30,45 persen atau 6.762.063 suara.

Di bawahnya ada Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan 22,24 persen atau 4.938.860 suara. Sedangkan di posisi juru kunci Pilgub Jabar adalah TB Hasanuddin-Anton Charliyan dengan raihan 11,98 persen atau 2.660.411 suara.

Untuk Pilgub Jateng, hitungan iPol memperlihatkan duet Ganjar Pranowo-Taj Yasin meraih 58,34 persen suara. Sedangkan Sudirman Said - Ida Fauziyah meraih 41,93 persen.

Di Pilgub Lampung, hitungan iPol Inside menunjukkan duet Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim. menjadi pemenang dengan 1.301.605 suara atau 32,25 persen, diikuti Herman HN - Sutono dengan 1.036.038 suara (25,67 persen).

Duet Ridho Ficardo – Bachtiar Basri sebagai petahana di Pilgub Lampung meraih 930.295 suara atau 23,05 persen. Sedangkan di posisi juru kunci ada Mustafa - Ahmad Jazuli mengantongi 765.627 suara atau 18,97 persen.

Untuk Pilgub Kalbar, duet Sutarmidji-Ria Norsan meraih 1.053.276 suara atau 43,79 persen. Di bawahnya ada Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot dengan 729.284 suara (30,32 persen) dan Milton Cosby-Boyman yang meraih 622.729 suara atau 25,89 persen.

Untuk Pilgub Riau, iPol mencatat duet Syamsuar-Edi Natar meraih 40,80 persen suara, diikuti Arsyad Juliandi Rahman- Suyatno dengan 24,43 persen. Di bawah dua pasangan itu ada Lukman Edy-Haryanto dengan 18,80 persen suara dan Firdaus-Rusli Effendi meraih 17,58 persen.

Petrus menjelaskan, mesin politik kandidat yang bekerja aktif adalah ukuran utama yang memengaruhi pergeseran suara pemilih. “Dalam rilis kami pasti ada perbedaan dan selisih, tapi kita tetap menunggu juga dengan hasil rekapitulasi KPU,” pungkasnya.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Survei dan Quick Count Rakata Institute Konsisten


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler