jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak sepakat Monas, Jakarta Pusat dilarang untuk kegiatan kebudayaan dan keagamaan. Sebab, menurut Anies, Monas yang berada di Lapangan Medan Merdeka sejak dulu sudah digunakan sebagai tempat keagamaan.
"Saya jelaskan tentang tempat ini. Tempat ini adalah tempat di mana dari dulu warga bisa berkumpul. Dulu namanya Lapangan Gambir, sekarang disebut Lapangan Medan Merdeka dan lapangan inilah zikir bisa dilakukan," kata Anies di sela acara Maulid Nabi di Lapangan Medan Merdeka, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/12).
BACA JUGA: Akankah Hadir di Reuni Alumni 212? Anies Jawab Begini
Di samping itu, kata Anies, sebagai negara yang memiliki Pancasila, seharusnya tidak ada orang yang melarang kegiatan keagamaan. Menurutnya, jika ada orang melarang kegiatan keagamaan di Monas, maka dia bertolak belakang dengan Pancasila.
"Kami bersyukur bahwa negeri ini adalah negeri Pancasila. Sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang maha Esa. Atas dasar itulah tempat ini kami berikan kesempatan untuk kegiatan keagamaan, kebudayaan dan lain-lain," kata Anies.
BACA JUGA: Tok Tok Tok, DPRD DKI Setujui Ranperda APBD Rp 77,1 Triliun
Dia mengharapkan, Monas khususnya Lapangan Medan Merdeka menjadi simbol persatuan. Dia juga mengaku akan mengizinkan Monas digunakan oleh kalangan mana saja.
Yang terakhir, Alhamdulillah beberapa hari ini Jakarta hujan. Pada hari ini cerah, di hari yang memperingati hari kelahiran nabi Allah, hari ini hari yang cerah, kami bersyukur," kata Anies.
BACA JUGA: Anies dan Sandi Tak Kompak Soal Reuni Alumni 212
Untuk diketahui, pada era Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok area Monas dilarang untuk kegiatan keagamaan.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RAPBD Rp 77,11 T Dapat Lampu Hijau, Anies Puji Ketua DPRD
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga