Ini Pentingnya Vaksinasi COVID-19 Kedua untuk Anak, Orang Tua Harus Tahu

Jumat, 07 Oktober 2022 – 11:10 WIB
Vaksinasi anak usia 6-11 Tahun. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) Piprim Basarah mengatakan Indonesia belum terbebas dari penyebaran COVID-19.

Vaksinasi belum mencapai standar yang dicanangkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni minimal 70%, khususnya untuk lansia dan anak 6-11 tahun.

BACA JUGA: Vaksinasi Perhutani dan Kimia Farma Sasar Masyaraka Marginal

Menurut Piprim, anak-anak dapat menjadi penular virus SARS-CoV-2 kepada orang di sekitarnya terutama kelompok rentan.

"Untuk memutus transmisi COVID-19, anak juga penting mendapatkan vaksinasi," kata Piprim dalam webinar bertajuk 'Pentingnya Vaksinasi COVID-19 pada Anak Indonesia' yang diselenggarakan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) belum lama ini.

BACA JUGA: Vaksinasi Covid-19 Booster Dosis Kedua bagi SDM Nakes, IDI: Kami Menyambut Baik

Dia mengungkapkan bahwa cakupan vaksinasi pada anak dapat melindungi kelompok sekolah, sehingga tidak menjadi klaster sumber penularan.

"Dengan adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang lebih mudah menular, vaksinasi anak berguna untuk melindungi dari gejala berat, seperti Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan long COVID-19," paparnya.

BACA JUGA: Begini Perkembangan Terkini Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Pelaksana Tugas Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine menambahkan, WHO meminta semua negara melakukan vaksinasi minimal 70% dari populasi dan khusus kelompok rentan 100%.

"Itu untuk mempertahankan imunitas masyarakat umum dan kelompok masyarakat rentan," jelasnya.

Secara umum tingkat vaksinasi Indonesia dosis kedua baru mencapai 63%, pada kelompok anak sudah mencapai 80% untuk dosis pertama.

“Tetapi dosis kedua pada anak masih di bawah persentase yang diharapkan, sehingga menjadi tugas semua untuk segera mengejarnya,” ujar dia.

Angka yang menggembirakan berasal dari capaian vaksinasi pada remaja. Cakupan imunisasi remaja sudah 95.98% atau 25 jutaan orang untuk dosis pertama dan 82.72% dosis kedua atau sekitar 22 juta orang.

Anak-anak memperoleh vaksin Sinovac, sementara untuk remaja menggunakan Sinovac dan Pfizer.

"Pada bulan imunisasi, pemberian imunisasi rutin dan imunisasi COVID-19 diberi jarak dua minggu dan dilakukan skrining dasar sesuai SOP,” terangnya.

Anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Cissy Kartasasmita menjelaskan, vaksinasi anak sangat penting karena tidak hanya melindungi anak, melainkan juga lingkungannya, teman, guru, dan keluarga.

“Termasuk orang tua, nenek, kakek dan balita yang belum bisa diimunisasi. Selain itu, vaksinasi anak akan melindungi kerabat yang belum dapat divaksinasi karena memiliki komorbid,” katanya.

Dia pun menegaskan bahwa vaksin yang akan digunakan aman dan berkhasiat. Vaksin aman karena telah mendapat Emergency Use Authorization (EUA), ijin emergensi BPOM dan mendapat rekomendasi ITAGI.

Vaksin sudah diuji melalui uji klinik pada tiap kelompok usia, baik 18-60 tahun, di atas 60 tahun dan juga kelompok 12-17 tahun. Pada anak usia 3-17 tahun telah selesai uji klinik di Tiongkok dan negara lain. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler