jpnn.com - JAKARTA – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar marah karena sebagian keluarganya tidak diizinkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membesuknya saat Lebaran.
Kejadian itu bermula ketika KPK membuka akses berkunjung untuk para tahanannya, Senin (28/7). Ketika itu, sejumlah keluarga Akil tampak datang. Namun, hanya anak dan istrinya yang diizinkan bertemu oleh petugas KPK. Lembaga antirasuah itu tak mengizinkan keluarga Akil lainnya karena namanya tak ada dalam daftar pembesuk.
BACA JUGA: Rachmat Yasin Dijenguk 144 Orang di Rutan KPK
Mengetahui hal tersebut, Akil naik pitam. Dia ngamuk dan sempat menggebrak meja karena melihat tahanan lainnya boleh dibesuk banyak orang. Suara keras Akil bahkan sampai terdengar di toilet umum yang terpisah oleh tembok tempat pertemuan tahanan dan keluarganya.
Staf Rutan KPK, Setyo Sujarwo, membenarkan jika Akil marah karena gagal bertemu dengan keluarganya. ’’Iya betul, Pak Akil marah, sempat gebrak meja,’’ ujarnya.
BACA JUGA: Bakal Susah Ketemu Jokowi Jika Sudah Jadi Presiden
Dia kemudian menjelaskan duduk persoalannya. Menurut Setyo, apa yang dilakukan KPK sudah prosedural. Sebagian keluarga Akil tidak diizinkan menjenguk karena memang tidak ada dalam daftar pembesuk yang telah mendapatkan ketetapan jaksa dan pengadilan.
"Setiap orang yang menjenguk itu namanya harus ada dalam daftar penetapan. Kalau tidak ada ya kami tidak boleh mengizinkan bertemu. Aturannya seperti itu," ungkapnya.
BACA JUGA: Prabowo Tularkan Optimitis Kemenangan saat Bersilaturahmi dengan Relawan
Dalam surat penetapan pembesuk Akil, terdaftar 14 nama. Nah, mereka yang kemarin tidak diizinkan masuk memang tidak ada dalam daftar tersebut.
Menurut Setyo, Akil marah mungkin karena membandingkan dengan pembesuk lainnya. Dia memastikan, pembesuk tahanan lain yang dizinkan bertemu namanya ada dalam daftar penetapan.
Setyo mengatakan, seharusnya pihak kuasa hukum Akil proaktif mengupdate daftar pembesuk untuk kemudian diajukan lagi ke jaksa dan pengadilan. ’’Mungkin pihak Pak Akil tidak sempat update data, tapi kami juga tidak berani menyalahi prosedur yang berlaku,’’ ungkapnya.
Selama ini, Akil kerap terkesan menunjukan arogansinya. Dalam persidangan pun dia seperti masih menunjukan sebagai seorang hakim konstitusi. Itu terlihat ketika dia diberi kesempatan bertanya pada saksi yang dihadirkan dalam persidangan. (gun/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Kelompok Berebut Pengaruh di Sekeliling Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi