Ini Penyebab Anda Banyak Makan Saat Stres

Sabtu, 04 Agustus 2018 – 05:18 WIB
Ilustrasi makan berlebihan. Foto: Bidanku

jpnn.com - Banyak makan saat stres adalah hal yang kerap dialami banyak orang. Aktivitas yang padat, lembur hingga malam hari, bosan saat macet di jalan, dan berbagai macam hal lainnya bisa memunculkan emosi hingga menyebabkan stres.

Tak pelak, makanan pun menjadi pelarian atas rasa penat yang menumpuk di kepala. Alhasil, angka di timbangan jadi melonjak tak terkira. Hati-hati, semakin frustrasi, Anda bisa lebih banyak makan.

BACA JUGA: Pileg dan Pilpres 2019 Bisa Picu Gangguan Jiwa Lho..

“Salah satu efek dari stres adalah orang jadi ingin makan terus-menerus, meskipun sebenarnya ia tidak lapar atau bahkan sudah kenyang,” ujar dr. Nadia Octavia dari KlikDokter.

Lalu, mengapa seseorang bisa menjadi banyak makan saat stres? Begini penjelasan ilmiahnya.

BACA JUGA: 5 Kiat Atasi Stres Saat Jagoan Kalah di Final Piala Dunia

Penyebab banyak makan saat stres

Saat stres, biasanya orang berusaha mencari kenyamanan dengan cara makan enak. Dilansir dari TIME, Allison Knott selaku ahli diet dari Amerika Serikat menyatakan hormon kortisol akan meningkat akibat stres, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan.

BACA JUGA: Ada Aplikasi Ponsel untuk Konseling PNS Stres

“Stres bisa memicu rasa lapar yang hebat karena ketika stres, hormon kortisol yang mempengaruhi nafsu makan terus diproduksi,” ujarnya.

Sementara itu, Amanda Baten selaku psikolog gizi mengklaim bahwa sebagian besar orang menggunakan makanan sebagai penghilang stres. Alih-alih berusaha mengalihkan stres, yang terjadi justru makin stres karena berat badan pastinya semakin naik.

“Makan dianggap sebagai pengalih perhatian, sama seperti saat orang-orang menggunakan alkohol, narkoba, dan seks untuk meredam stres yang tengah dialami,” kata Baten.

Makan dapat memicu beberapa reaksi neurologis serupa yang dilakukan obat-obatan, meski pada tingkat yang lebih rendah. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa meminum karbohidrat dan gula benar-benar dapat mengaktifkan pusat kesenangan di otak.

Gula, heroin, hingga kokain dibuktikan dapat memunculkan zat kimia dopamin yang mengaktifkan otak sebagai penumbuh rasa senang. Gula juga dapat melepaskan opioid endogen, yakni penghilang rasa sakit alami tubuh yang menciptakan efek menyenangkan.

Meski demikian, layaknya narkoba dan alkohol, banyak makan saat stres adalah hal yang buruk, bahkan tidak dapat memperbaiki apa pun. Cara paling efektif untuk mengatasi stres adalah dengan meredamnya, bukan makan secara berlebihan.(KlikDokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stres Patah Hati, Cewek Ayu Diterungku karena Sabu-sabu


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler