jpnn.com - JAKARTA – Maraknya pembobolan tas penumpang di bagasi pesawat dan bandara mendapatkan perhatian serius berbagai pihak. Karena kejadian tersebut terus terulang dan sistematis, sehingga dapat meresahkan para penumpang pesawat.
Meski pihak kepolisian telah berhasil menangkap pencurian dan pembobolan barang milik penumpang di bandara, namun hingga saat ini keluhan penumpang masih terjadi sehingga menimbulkan kekhawatiran.
BACA JUGA: Begini Cara Bos Sarinah Pulihkan Mental Anak Buahnya
“Agar keluhan tas milik penumpang pesawat tidak terjadi kembali, Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke beberapa bandara internasional di Tanah Air, diantaranya Bandara Internasional Ngurah Rai, Bandara Internasional Kualanamu Medan dan Bandara Internasional Juanda, Surabaya,” ujar Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Demokrat Umar Arsal, Jumat (15/1).
Umar Arsal yang ikut dalam kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR itu mengatakan ada beberapa yang harus diterapkan agar kejadian hilangnya barang-barang milik penumpang tidak terjadi, diantaranya pembenahan sistem, fasiltas dan meningkatkan upah menimum regional (UMR) bagi karyawan khususnya porter.
BACA JUGA: Apa Benar Ini Alasan PDIP Getol Desak Rini Dicopot?
“Kunjungan kita lakukan, karena hingga saat ini masih kerap terjadi keluhan dari penumpang pesawat yang barangnya suka hilang dan dibuka. Karena itu kita minta pihak manajemen bandara dan Angkasa Pura harus meningkatkan fungsi kerjanya agar penumpang merasa nyaman dan tidak dirugikan serta rasa khawatir,” kata Umar Arsal.
Menurut anggota DPR RI asal Dapil Sulawesi Tenggara ini, hasil kunjungan yang dilakukan menemukan bahwa penyebab hilangnya barang milik akibat kurang kurangnya pengawasan dan minimnya CCTV serta fasilitas bagi karyawan dibawah standar UMR terutama pekerja porter minim.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Geledah Rumah Tempat Bom Sarinah Dirakit
“Kita meminta kepada pihak bandara agar dipasang CCTV dari pemindahan barang-barang milik penumpang hingga masuk bagasi pesawat,” katanya.
Dengan pemasangan CCTV, menurut Umar, barang-barang milik penumpang bisa terpantau. Selain itu, pihak bandara menyediakan kantin murah bagi karyawan porter. “Kasihan penghasilan kecil, sedangkan makanan di bandara mahal-mahal. Kita harapkan dengan tersedia bagi karyawan khususnya porter dapat mengurangi niat jahat untuk mengambil barang-barang milik penumpang,” kata Pengurus Harian DPP Partai Demokrat ini.
Dalam kunjungan tersebut, Komisi V DPR juga mengapresiasi terhadap manajemen bandara Internasional Juanda Surabaya yang terus berbenah. Alhasil, para penumpang tidak terjadi kehilangan barang-barangnya.
“Informasi dari pihak bandara Juanda tahun 2015 tidak ada keluhan penumpang yang hilangnya barang,” kata Umar.
Umar menyebutkan bahwa sistem yang dilakukan bandara Surabaya cukup baik yakni dengan adanya System Hold Baggage Cleaning. Artinya system koneksi terpadu secara otomatis,” ujar Umar.
Menurutnya, saat ini hanya ada beberapa bandara yang sudah melakukan system tersebut diantaranya bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar dan Bandara Kualanmu Medan.
“Kita harapkan semua bandara melakukan system tersebut, sehingga diharapkan dapat mengontrol barang-barang milik penumpang,” ujar Umar.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Walah, Pimpinan KPK Dinilai Sudah Kena Hipnotis Koruptor
Redaktur : Tim Redaksi