jpnn.com - JAKARTA - Sejak di lantik hampir sebulan lalu, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru belum menunjukan taring dalam memberantas para koruptor di negeri ini.
Begitu dikatakan Koordinator Forum Rakyat Anti Korupsi (Forak), Yogi Akbar dalam perbincangan dengan redaksi RMOL, Jumat (15/1).
BACA JUGA: Begini Cara Teroris Berkomunikasi Agar Tak Terlacak Aparat
Menurut dia, hal yang sama juga diutarakan dalam aksi demonstrasi di depan gedung KPK, Jakarta, kemarin (Kamis, 14/1). Yoga tegaskan, pimpinan KPK yang baru seperti sedang di hipnotis oleh para koruptor.
"Terlebih koruptor 'Papa Minta SKPD & Papa Minta Dana Bansos' yang sampai hari ini belum di sentuh secara serius oleh para pimpinan KPK yang baru," sambung dia.
BACA JUGA: Foto-foto Rentetan Saat Teroris Merakit Bom, Hingga Tewas Seolah Tersenyum
Hal ini, lanjut Yoga, berbanding terbalik dengan KPK jilid II yang dikomandoi oleh Abraham Samad. Menurutnya, Agus Rahardjo cs seperti mati suri dalam penanganan kasus korupsi yang melibatkan orang dekat istana Surya Paloh (SP) dan penegak hukum HM Prasetyo (HMP) Jaksa Agung.
"Fakta persidangan dan pengakuan dari terdakwa serta saksi kasus Dana Bansos di pengadilan tipikor beberapa waktu lalu, sudah memenuhi alat bukti yang cukup KPK untuk menetapkan status hukum Surya Paloh dan HM Prasetyo jadi tersangka," katanya.
BACA JUGA: Ditanya Kekuatan Pengamanan, Bos Sarinah Sebut itu Dapur
Dalam aksinya, massa Forak datang ke gedung KPK sambil membawa karangan bunga duka cita. Hal itu merupakan simbol bahwa para pimpinan KPK telah mati.
Untuk itu Forum Rakyat Anti Korupsi (Forak) mendesak KPK untuk tidak hanya fokus di pencegahan tapi tetap di penindakan termasuk menindak SP dan HMP. "Dan kepada Bapak Jokowi, copot HM prasetyo yang telah mengkhinati nawa cita," demikian Yoga. (sam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulan BIN Diberi Kewenangan Menangkap Dinilai Salah Kaprah
Redaktur : Tim Redaksi