Ini Penyebab Industri Otomotif Thailand Ungguli Indonesia

Rabu, 17 Januari 2018 – 17:51 WIB
Suasana GIIAS. Foto: Raka Denny/Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Industri otomotif Thailand yang sangat maju membuat para pelaku usaha serupa di Indonesia merasa iri.

”Mereka memiliki angka produksi dan ekspor yang jauh mengungguli kita. Itu karena mereka tidak bertumpu pada satu model, tapi mengembangkan banyak model,” ujar Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto, Selasa (16/1).

BACA JUGA: Strategi Hyundai Bersaing dengan Produk Tiongkok dan Jepang

Sementara Indonesia, lanjut Jongkie, hanya bertumpu pada model multi purpose vehicle (MPV) .

Dengan begitu, Indonesia tak cukup punya daya tawar yang kuat untuk penetrasi ke pasar internasional yang lebih menyukai model sedan dan double cabin.

BACA JUGA: Mampukah Medium MPV Wuling Gusur Toyota Innova?

”Kenapa pelaku malas mengembangkan sedan? Karena pajaknya masih sangat mahal. Sehingga market-nya pun semakin mengecil,” ujar Jongkie.

Selama ini, Gaikindo selalu merekomendasikan kepada pemerintah untuk mempertimbangkan penurunan pajak sedan.

BACA JUGA: 2018, Pasar Otomotif Nasional Diprediksi Stagnan

Harapannya, sedan dikenai pajak yang tak jauh berbeda dengan MPV supaya market domestik juga tertarik.

Gaikindo memasang target penjualan kendaraan roda empat pada 2018 sebesar 1,1 juta unit.

Tahun lalu, penjualan tumbuh sangat tipis atau cenderung stagnan di angka 1.079.534 juta unit dari tahun 2016 yang sebesar 1,06 juta unit.

Gaikindo berharap tahun ini sejumlah faktor pendorong dapat menggerakkan industri otomotif dengan lebih pesat.

Jongkie mengungkapkan beberapa faktor tersebut. Antara lain, target pertumbuhan ekonomi yang diprediksi sebesar 5,4 persen dan inflasi yang diprediksi di bawah 3,5 persen.

”Jika target tersebut tercapai, penjualan otomotif biasanya akan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.

Lalu, faktor pendorong yang tak kalah penting adalah keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak dan listrik di awal 2018.

”Hal tersebut juga akan menjadi pertimbangan karena konsumsi masyarakat juga akan terjaga,” urai Jongkie. (agf/c11/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Otomotif Lesu, Daihatsu Optimistis Penjualan Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler