Ini Perbedaan Mencuci Tangan dengan Sabun dan Memakai Cairan Pembersih

Kamis, 29 April 2021 – 14:27 WIB
Sejumlah anak mengikuti gerakan mencuci tangan di Kota Bogor beberapa waktu lalu. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Bidang Kesehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Vensya Sitohang menjelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir pada acara Sosialisasi Panduan Pemicuan Cuci tangan Pakai Sabun (CTPS) di Sekolah dan Madrasah, Kamis (29/4).

Menurutnya, budaya cuci tangan yang baik menjadi penting terutama setelah wacana digelarnya kembali pembelajaran tatap muka.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Penangkapan Munarman Bertentangan dengan UU, Reaksi Habib Rizieq, TNI-Polri Akhirnya Menang

Vensya mengatakan perlu kesiapan para guru dan siswa dalam melakukan kebiasaan CTPS di lingkungan sekolah.

Dia menjelaskan alasan CTPS lebih perlu dilakukan dibanding cuci tangan dengan air saja.

BACA JUGA: Avian Sediakan Sarana Cuci Tangan di 150 Sekolah

“Hanya dapat membunuh kuman sebanyak 10 persen saja, kalau cuci tangan pakai air saja,” kata Vensya dalam sosialisasi yang disiarkan secara daring di kanal Youtube Kementerian Kesehatan, Kamis (29/4).

Menurutnya, CTPS lebih efektif membunuh kuman hingga 80 persen sehingga risiko kuman atau bakteri yang berbahaya masuk ke dalam tubuh semakin kecil.

BACA JUGA: Pemerintah Menggalakkan Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun

Selain itu, sabun juga berfungsi untuk menghilangkan kotoran minyak dan lemak pada kulit.

Vensya menyebutkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa CTPS bisa mengurangi kematian hingga 50 persen pada anak usia di bawah 5 tahun akibat penyakit diare, cacingan, dan radang paru-paru.

“Jadi sudah bisa dibayangkan betapa pentingnya mencuci tangan pakai sabun itu,” lanjut Vensya.

Alumnus Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara itu juga menjelaskan perbandingan antara CTPS cuci tangan dengan cairan pembersih. Menurutnya, hand sanitizer sebaiknya mengandung minimal 60 persen alkohol.

Sabun dan air bisa menghilangkan semua jenis kuman dari tangan sedangkan cairan pembersih tangan berbasis alkohol hanya bisa mengurangi jumlah kuman tertentu di kulit saja,” ucapnya.

Vensya berharap perilaku CTPS ini bisa menjadi budaya pada masyarakat Indonesia sehingga kegiatan belajar mengajar tatap muka yang dicanangkan pemerintah bisa diselenggarakan dengan aman.

“Mari selalu cuci tangan pakai sabun, itu kita biasakan dan wujudnya sebagai budaya kita,” pungkas Vensya. (mcr9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler