jpnn.com, JAKARTA - Ketua KONVO, Hokkop Situngkir menjelaskan mengenai device atau alat rokok elektrik yang disajikan dengan open dan closed System.
Adapun perbedaan terbesar dari kedua system ini yakni isi ulang. Open System didisain untuk bisa diisi ulang oleh penggunanya.
BACA JUGA: Didampingi Putrinya, Zulhas Kenakan Baju Adat Lampung Twist Modern di Istana Negara
Dalam device Open System ini, terdapat tangki kosong untuk diisi e-liquid. Sedangkan dalam device Closed System tidak ada yang bisa diisi ulang alias setelah kosong atau habis, langsung dibuang.
Open System dalam semua aspek, cukup murah serta fleksibel dirubah sesuai keperluan penggunanya.
BACA JUGA: Perumnas Gandeng IPB Sediakan Hunian Bagi Tenaga Pendidik
Semua bisa diganti dari daya tahannya, bahan material coil nya, aliran hembusan asap dari device nya hingga kekuatan baterai, yang tentunya bisa terbantu karena bisa di charge ulang (untuk hal ini sama dengan Closed System).
"Bagi konsumen yang mengharapkan kebebasan, fleksibilitas dengan harga terjangkau, memilih device yang Open System jadi opsi yang bagus. Device ini juga memberi keuntungan besar buat penggunanya karena menawarkan varian rasa yang sangat variatif dan bisa diubah-ubah," ujar Hokkop.
BACA JUGA: PINTU Prioritaskan Keamanan Berinvestasi Crypto
Varian e-liquid yang jumlahnya ratusan itu juga sekaligus menjamin konsumennya untuk mendapat rasa yang benar-benar cocok untuk dirinya.
Yang tak kalah penting, harga relatif lebih murah dari yang didapat di device Closed System.
Meski demikian, pengisian likuid secara manual oleh konsumen ini tentunya juga memiliki risiko.
“Selain kandungan yang terdapat dari produk liquid yang belum tentu sesuai standar, jika konsumen mencampur satu atau dua bahkan beberapa rasa sekaligus pun memiliki resiko yakni kadar yang terkandung belum tentu aman dan rasanya pun bisa menjadi enak tapi bisa juga tak karuan,” tambah Hokkop.
Hal yang berbeda dirasakan jika menggunakan device Closed System. Closed System Vape dinilai jauh lebih aman karena kandungan serta proses pengisian liquid yang dilakukan secara resmi alias pabrikan.
Tidak asal-asalan sesuai kehendak penggunanya. Selain tentunya sudah terjamin produsen yang bersangkutan, varian rasa yang disuguhkan juga sudah beragam dan mengikuti selera pasar.
“Closed System justru lebih eksklusif meski terbilang sedikit lebih mahal. Ibaratnya kita membayar lebih untuk keamanan dan kualitas produk yang kita konsumsi. Device Closed System juga cenderung lebih praktis dalam penggunaannya, tak perlu repot mengganti koil atau mengisi tangki liquid, cocok untuk konsumen bergaya hidup simple,” jelas Hokkop.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada