Ini Peringatan Serius untuk Oligarki, Vladimir Putin Gunakan Kata Bajingan

Jumat, 18 Maret 2022 – 20:20 WIB
Yevgeny Prigozhin (kiri), salah satu oligark Rusia yang dijatuhi sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat karena kedekatanny dengan Presiden Vladimir Putin (tengah). Foto: Misha Japaridze/AP

jpnn.com, MOSCOW - Sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap sejumlah orang terkaya Rusia terkait invasi Ukraina tampaknya tepat sasaran.

Strategi tersebut memicu keretakan antara para pebisnis yang oleh Barat dijuluki sebagai oligarki dengan pelindung dan sekutu terpenting mereka Presiden Vladimir Putin.

BACA JUGA: Presiden Prancis dan Kanselir Jerman Menelepon Putin, Apa Hasilnya?

Keretakan itu terlihat jelas dari isi pidato Putin pada Rabu (16/3) malam.

"Barat sedang mencoba untuk memecah masyarakat kita, berspekulasi tentang kerugian militer, efek sosial ekonomi dari sanksi, untuk memprovokasi pemberontakan rakyat di Rusia," ujar Putin di awal pidatonya yang dikutip Marca.

BACA JUGA: Model Cantik Rusia Pengkritik Putin Ditemukan di Dalam Koper, Tragis

Putin percaya bahwa patriot Rusia sejati tidak akan terpengaruh propaganda dan manuver musuh.

Namun, dia menyebut ada segelintir masyarakat yang sudah berpaling dari bangsa dan negara.

BACA JUGA: Elon Musk Tantang Vladimir Putin Berkelahi, Taruhannya Luar Biasa

Tanpa ragu dia menggunakan kata-kata kasar untuk menyebut para pengkhianat itu dan menyerukan agar masyarakat melakukan bersih diri.

"Saya yakin rakyat Rusia mampu membedakan patriot sejati dari bajingan dan pengkhianat dan akan memuntahkannya. Saya yakin bahwa pembersihan diri masyarakat yang diperlukan dan alami ini hanya akan memperkuat negara kita," ujar Putin.

Pernyataan Putin selanjutnya menjadikan terang bahwa pengkhianat yang dia maksud adalah para oligark.

Putin menyinggung berbagai kemewahan yang mereka miliki dan mengingatkan bahwa ada harga loyalitas yang harus dibayar.

"Saya tidak menghakimi mereka karena memiliki vila di Miami atau French Riviera atau mereka yang tidak bisa hidup tanpa foie gras dan kerang atau apa yang disebut hak berbasis gender asalkan hati mereka bersama Rusia," kata mantan agen KGB itu.

Dia pun mempertanyakan loyalitas para oligark, terutama mereka yang masih tinggal di luar negeri di saat Rusia tengah menghadapi krisis.

Seolah ingin memicu perang kelas, Putin menyebut para oligark tersebut merasa punya derajat lebih tinggi dari warga Rusia kebanyakan.

"Fakta bahwa banyak dari orang-orang ini secara inheren, secara mental, tinggal di tempat lain dan tidak di sini bersama kita, dengan rakyat kita, dengan Rusia. Ini, menurut pendapat mereka sendiri, memiliki kasta yang lebih tinggi, ras yang lebih tinggi," pungkasnya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler