jpnn.com - JAKARTA--Sorotan tajam dialamatkan anggota Komisi II DPR RI kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi.
Mereka menyebut harusnya Yuddy tidak langsung menyerah dalam penyelesaian masalah honorer kategori dua (K2). Yuddy juga disebut-sebut sebagai mesin karena tidak punya hati nurani lagi.
BACA JUGA: Akhirnya, Petinggi PAN Resmi jadi Orang Istana
"Begini susahnya kalau presiden kita seorang pengusaha, jadi negara berpikir untung rugi melulu," serang Arteria Dahlan, anggota Komisi II DPR RI dalam Raker dengan MenPAN-RB, Rabu (20/1).
Politikus Fraksi PDIP ini mempertanyakan, apakah kebijakan tidak mengangkat K2 menjadi CPNS sudah diketahui presiden atau belum. Sebab presiden dikenal sangat dekat dengan rakyat kecil.
BACA JUGA: Terima Suap Gatot, Hakim PTUN Medan Diganjar Dua Tahun Penjara
"Ini perintah presiden atau keinginan Pak Yuddy? Kok negara hitung-hitungan untung rugi seperti mengelola perusahaan," ujarnya.
Arteria menambahkan, dalam program nawacita, dikatakan negara berada di tengah masyarakat. Tapi yang terjadi negara mengisap darah honorer K2.
BACA JUGA: Pasang Wajah Tegar, Menteri Yuddy Rela Dicaci dan Dimarahi
"Kami minta MenPAN-RB jangan menyerah, harus cari solusinya. Kalau tidak bisa, ya lebih baik mundur saja," tegasnya.
Sementara Ketua Komisi II Rambe Kamarulzaman mengatakan, kebijakan tidak mengangkat K2 ini pasti sudah diketahui presiden. Hanya sekarang harus dicarikan solusinya.
"Memang Presiden mengutamakan pembangunan infrastruktur, namun hati nurani juga perlu diutamakan. Yang utama kan membangun SDM-nya dulu," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Jaksa Agung, Gerindra Sewot, Anggaran Mau Diboikot
Redaktur : Tim Redaksi