Ini Perusahaan Abob yang Ditutup Sementara

Rabu, 10 September 2014 – 13:31 WIB
Ditkrimsus Polda Kepri membawa 24 orang tersangka pelansir solar Senin (8/9). Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos/JPNN.com

jpnn.com - BATAMKOTA - Sejumlah perusahaan milik Ahmad Mahbub alias Abob di Batam langsung tersendat beroperasi dan bahkan lokasinya ada yang tutup sementara. Maklum perusahaan-perusahaan tersebut tidak bisa bergerak, pasca diblokirnya sejumlah rekening Niwen Khaeriyah, adiknya Abob oleh Mabes Polri.

"Perusahaan masih beroperasi seperti biasa, cuman karena rekening sudah diblokir, gimana mau buka, sementara perusahaan butuh dana operasional," kata Humas PT Lautan Terang salah satu dari perusahaan milik Abob, Nurizwan Kurnia di Seipanas, Selasa (9/9).

BACA JUGA: Mafia BBM Bersubsidi, Gudang Edelweiss Digerebek Polisi

Nurizwan yang juga ketua LSM Jebat Batam ini membenarkan pemblokiran rekening Niwen Khaeriyah memang berimbas pada sejumlah perusahaan dan usaha Abob yang bernaung dibawa PT Lautan Terang.

Termasuk PT Lautan Terang sendiri yang berada di Komplek Trikarsa Equalita, Seipanas, BatamCenter juga tampak tutup siang kemarin.

BACA JUGA: Pelamar CPNS Merasa Dirugikan Panselnas

"Bukannya tutup karena disita atau apa ya? Ini karena memang agak tersendat akibat rekening diblokir itu," tegasnya.

Mengenai informasi rencana penyitaan aset Abob memang diakui Iwan sudah didengarnya. Namun Iwan berharap apapun alasannya, sebaiknya rencana itu tak terjadi di Batam.

BACA JUGA: PDIP Sudah Siap Tampung Ahok

"Sebab kalau ada penyitaan maka akan banyak orang yang hilang pekerjaan. Perusahaan bukan satu, dan bayangkan kalau disita dan tutup, kemana pekerja yang sudah kerja selama ini," kata Iwan.

Iwan yang ditemani Sekjen Jebat Arba Udip juga berharap agar persoalan yang dialami Abob saat ini, jangan berlarut-larut dan cepat selesai agar aktifitas perusahaan  secepatnya kembalinya beroperasi. "Kami hanya berdoa dan berharap agar masalah cepat selesai," ujarnya.

Tanggapan Iwan mengenai keberadaan rekening gendut Niwen itu hal yang wajar. Itu karena semua transaksi perusahaan-perusahaan Abob menggunakan rekening sang adik. "Bos tidak percaya orang lain, dia percaya adiknya, makanya transaksi perusahaan pakai rekening adiknya," ujarnya.

Mengenai besarnya angka transaksi Rp 1,3 triliun di rekening Niwen, itu juga hal yang wajar. Angka Rp 1,3 triliun ini merupakan catatan transaksi sejumlah perusahaan Abob selama lima tahun terakhir ini.

"Jadi wajarlah segitu angkanya, karena jumlah transaksi selama lima tahun. Orang perusahaannya bukan hanya satu kok. Cuman kan yang diberitakan itu tak disebutkan saldo akhir di rekening itu. Apakah memang segitu saldo akhir di rekening itu?," kata Iwan.

Angka transaksi senilai Rp 1,3 triliun itu, diakui angka yang wajar untuk transaksi masuk dan keluarnya uang sejumlah perusahaan. Hanya saja yang disesalkan Iwan, kenapa saldo akhir di rekening itu tak disebutkan penyidik.

Iwan berharap agar pihak penyidik bisa bijak menangani dugaan masalah itu. "Ya yang salah dari Bos (Abob, red) pakai rekening pribadi sang adik. Jadi itu yang membuat orang curiga, kalau pakai rekening perusahaan, pasti tak ada yang curiga," ujarnya.

"Perusahaan lain, kalau direkap transaksi selama lima tahun pasti jauh lebih besar nilainya dibandingankan dengan nilai transaksi Bos ini," tambah Iwan. (eja)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Kasubdit Identitas Penduduk Ditjen Dukcapil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler