jpnn.com - CILACAP - Nafas para terpindana mati yang bakal dieksekusi pada gelombang dua hampir dipastikan segera berhenti beberapa hari lagi. Termasuk terpidana mati asal Filipina Mary Jane Veloso.
Namun, Mary bisa dikatakan salah satu terpidana mati yang taban nan kuat. Dia pasrah atas apa yang akan terjadi kepadanya dalam waktu dekat ini.
BACA JUGA: Permintaan Mary Jane Kepada Para Saudaranya
“Mungkin ini kehendak Tuhan bagi saya,” kata Mary Jane ditirukan sang ibu, Celia Veloso seperti yang dilansir media Filipina, rappler, Minggu (26/4).
Di Nusakambangan, Mary Jane diberi kesematan bertemu dengan para keluarganya. Selain ibu, dia juga bercengkrama dengan dua saudaranya Christoper dan Marites Veloso.
BACA JUGA: PDIP Caper di Belakang Jokowi, JK tak Senang Penunjukkan Luhut
Dua anaknya yang masih kecil juga didatangkan. Mereka adalah Mark Daniel, 12; dan Mark Darren, 6.
Seperti sebagian besar ibu, di depan kedua anaknya yang masih kecil itu Mary selalu memperlihatkan bahwa dirinya tegar. Dia seakan tak ingin membuat kedua anaknya sedih dan takut.
BACA JUGA: 138 TKI di Deportasi dari Malaysia
Di sela-sela membagikan cokelat dan sereal kepada buah hatinya Mary pun mengucap pesan, “Jangan berpikir ibu mati karena melakukan sesuatu yang salah. Berbanggalah pada ibu karena dia mati menanggung dosa orang lain.” (rappler/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemimpin ISIS itu yang Merencakanan Pembunuhan Gubernur Sulsel
Redaktur : Tim Redaksi