jpnn.com - JAKARTA - Jenderal Sutarman resmi dilepas sebagai Kapolri, Rabu (21/1) di Mabes Polri. Dia mengabdikan diri selama 34 tahun lebih di Korps Bhayangkara. Pada acara pelepasan, Sutarman menyampaikan pidato yang sedikit emosional di hadapan para Perwira Tinggi, Kapolda dan Perwira Menengah jajaran Polri.
Alumnus Akademi Kepolisian 1981 itu mengaku tidak akan lagi terjun ke dunia pemerintahan. Mantan Kapolda Jawa Barat itu mengaku akan menghabiskan sisa hidupnya untuk kepentingan sosial.
BACA JUGA: Sutarman Tegaskan Tetap Loyal pada Presiden
"Saya mohon doa restu untuk menikmati sisa-sisa hidup ini di lingkungan masyarakat. Saya janji ke diri saya untuk tidak lagi terjun di kegiatan-kegiatan pemerintahan, politik. Saya habiskan hidup saya untuk kepentingan-kepentingan sosial," kata Sutarman saat berpidato pada acara pelepasan itu.
Seluruh tugas dan tanggungjawab Sutarman sudah beralih ke Wakapolri Komjen Badrodin Haiti yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Kapolri.
BACA JUGA: Sutarman: Saya akan Momong Cucu dan Bertani
"Peristiwa ini adalah peristiwa sejarah bangsa Indonesia akan mencatatnya," ungkap Sutarman.
Sutarman dalam forum itu mengucapkan selamat kepada Badrodin untuk mengemban amanah yang berat dalam melaksanakan tugas-tugas Kapolri.
BACA JUGA: Dua Janji Jokowi Ini Sudah Diingkari Sebelum 100 Hari
Dia mengatakan, pergantian ini telah menimbulkan berbagai persoalan di masyarakat. Namun dia berharap di internal Polri tidak demikian. Karena, sejak awal Sutarman mengaku dengan tulus dan ikhlas melepas jabatan itu.
"Begitu saya duduk jadi Kapolri, saya harus siapkan adik-adik saya untuk menggantikan saya," katanya.
Dia pun sudah menegaskan rela diganti kapan pun. Karenanya, ia menegaskan, dirinya maupun institusi tidak persoalan dengan pergantian tersebut. Tapi, kata dia, karena Polri institusi yang sangat besar sehingga ini menimbulkan berbagai polemik di masyarakat yang harus dihadapi bersama.
Untuk itu Sutarman berpesan kepada Badrodin supaya segera melakukan konsolidasi ke dalam, menjaga integritas, soliditas maupun profesionalitas kesatuan. Ini mengingat tugas dan tantangan Polri ke depan akan semakin berkembang.
"Jangan sampai kesatuan Polri diombang-ambing karena kekuatan-kekuatan politik," tegasnya.
Dia menegaskan, sudah menjaga marwah Polri ini supaya tidak terjun ke kanan kiri untuk kepentingan-kepentingan politik.
"Tapi hanya untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Sutarman.
Dia sekali lagi menitipkan kepada Badrodin tugas dan tanggungjawab.
"Saya tahu banyak masalah-masalah yang ada di kepolisian dan masalah-masalah yang ada di Indonesia, tapi saya tidak mau bicara banyak," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Upaya Perlawanan Polisi Aktif pada KPK Makin Jelas
Redaktur : Tim Redaksi