Ini Pesan MUI soal Gerhana Matahari

Minggu, 06 Maret 2016 – 14:04 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'aruf Amin. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'aruf Amin meminta umat Islam tidak menafsirkan peristiwa gerhana matahari total (GMT) di sejumlah daerah di tanah air sebagai hal mistik. Menurutnya, gerhana merupakan salah satu tanda kebesaran Tuhan yang bisa dijelaskan secara ilmu pengetahuan melalui astronomi.

"Seperti dalam hadis Rasulullah SAW, gerhana bukan karena ada matinya seseorang. Ini tanda-tanda alam, tanda kebesaran Tuhan. Jangan dikaitkan dengan yang mistik," katanya saat dihubungi  JPNN.com di Jakarta. Minggu (6/3).

BACA JUGA: Zulkifli Hasan Berbagi Kiat Jaga Kesehatan

Sejumlah daerah di Indonesia akan mengalami GMT pada 9 Maret yang akan datang. Sedangkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebelumnya telah mengimbau masyarakat melaksanakan salat gerhana pada 9 Maret nanti.

Sedangkan pengurus MUI di daerah-daerah yang mengalami GMT juga sudah mengeluarkan imbauan tentang salat gerhana. Bagaimana dengan MUI Pusat?

BACA JUGA: Jika Germo Punya Senjata Anti Tank, TNI Boleh Digunakan

"Itu imbauan MUI di daerah saja, yang memang di sana terjadi gerhana. Memang disunahkan salat gerhana," tambahnya.(fat/jpnn)

 

BACA JUGA: Saat Korporat Perang Melawan Rakyat, di Mana Posisi Negara?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wacana Menghidupkan Kembali GBHN Makin Menguat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler