jpnn.com - DEPOK - Sekolah sekolah partai bagi calon kepala daerah asal PDI Perjuangan yang sedang berlangsung di Depok, Jawa Barat menghadirkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai pemateri.
Emil -sapaab akrabnya- membagi resep cara menyusun program pembangunan sekaligus mengikis korupsi berdasarkan pengalamannya memimpin ibu kota Jawa Barat itu.
BACA JUGA: CATAT! Calon Kepala Daerah Harap Melapor ke KPK Sebelum Tanggal Ini
Emil mengatakan, sangat penting melibatkan publik untuk menyusun program pembangunan. Hal itu bukan semata-mata menentukan agar program yang benar-benar berguna, tetapi juga cerminan kegotongroyongan.
"Jangan pernah meremehkan gagasan publik. Libatkan masyarakat dalam membangun," katanya di depan 54 calon kada asal PDIP di Wisma Kinasih, Depok, Sabtu (10/9).
BACA JUGA: Warga Banten Doakan Partai Demokrat dan SBY
Menurut Emil, pelibatan masyarakat juga untuk memunculkan jiwa kerelawanan yang menjadi modal penting dalam gotong royong. Pelibatan masyarakat tidak hanya dalam menggagas program pembangunan, tetapi juga pengawasan atas realisasinya.
"Dengan kerelawanan masyarakat, tata kelola pemerintahan menjadi lebih baik karena mereka juga melakukan pengawasan yang langsung dilaporkan ke saya," katanya.
BACA JUGA: Kapolres: Kalau Ada yang Jadi Timses Itu Pasti Sudah Pensiun
Lebih lanjut Emil juga mengingatkan pentingnya penggunaan informas teknologi (IT). Ia telah melalukannya di Bandung melaluu program smart city.
Dengan smart city yang berbasis IT, katanya, ada efisiensi dalam penggunaan dana di APBD Bandung hingga Rp 1 triliun.
Selain itu Emil juga mengatakan, smart city juga untuk mendongkrak kualitas pelayanan birokrasi.
Namun, Emil juga menyinggung pentingnya teori dan studi dalan menyusun program pembangunan. Hal itu sebagai respons atas pertanyaan calon bupati Tulangbawang, Winarti tentang program pembangunan yang pas bagi kabupaten.
Emil mengatakan, selai teori dan studi, hal penting yang mendasari penyusunan pembangun adalah prinsip-prinsip dalam Pancasila tentang semangat bermusyawarah, berketuhanan dan keadilan sosial. Ideologi itu pula yang mendasari Emil menggulirkan program-program pembangunan di Bandung.
Contoh program pro-rakyat Pemkot Bandung yang menuai pujian adalah Ojek Makanan Bayi (Omaba) untuk menangkal gizi buruk, kredit bagi usaha mikro kcil dan menengah (UMKM) hingga bis sekolah gratis. "Jangan bertindak tanpa teori atau study, tetapi jangan membuat kebijakan tanpa ideologi," katanya.
Sedangkan calon bupati Singkil di Nangroe Aceh Darussalam, Dul Mursid menangakan resep tentang membangun harmoni antar-umat beragama terkait pendirian rumah ibadah. Sebab, Emil selama menjadi wali kota Bandung telah menerbitkan 300-an izin pendirian rumah ibadah.
Emil menuturkan, dirinya meminta relomendasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebelum mengeluarkan izin pendirian rumah ibadah. Emil juga membentuk forum silaturahmi antar-umat beragama memberikan bimbingan kepada masyarakat terkait nilai-nilai Pancasila dan UUD 1946.
Hanya saja Emil juga mengakui, tetap saja ada elemen masyarakat yang tak setuju dengan langkah-langkahnya. "Ada dua ormas radikal yang tidak mau masuk forum tersebut," tutur Emil.
Pada kesempatan sama, Sekretaris Sekolah PDIP Eva K Sundari mengatakan, ideologi merupakan hal penting. Karenanya, dalam kurikulum sekolah bagi calon kepala daerah asal PDIP itu juga diisi degan materi tentang ideologi. "Yakni tentang bagaimana ideologi menjadi solusi-solusi masalah kebangsaan," katanya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maju Pilkada, Sang Petahana Sudah Izin ke PPP
Redaktur : Tim Redaksi