Ini Rincian Kerusakan SUGBK, Pak Basuki Sedih, Menangis

Selasa, 20 Februari 2018 – 07:04 WIB
Kaca pembatas tribun di SUGBK jebol akibat ulah supporter di laga Final Piala Presiden 2018. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Perbaikan fasilitas Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang sempat dirusak supporter pada pertandingan final Piala Presiden Sabtu (17/2) akan segera dilakukan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang memastikan soal perbaikan itu.

BACA JUGA: Bu Ani pun Komentari Kerusakan SUGBK

”Sebagai ketua prasarana dan sarana INASGOC, saya tidak bisa lepas tangan. Ini juga kan masih dalam masa pemeliharaan. Jadi pasti kita perbaiki siapapun yang bertanggung jawab (atas kerusakan tersebut),” tutur Basuki saat melakukan peninjauan langsung ke SUGBK, Senin (19/2).

Basuki mengatakan, setelah melakukan pengecekan langsung, kerusakan yang terjadi tidak terlalu besar dan bisa diselesaikan perbaikannya dalam waktu dekat.

BACA JUGA: Nih, Nasihat Anies Baswedan untuk The Jakmania

Dia memerinci, ada tujuh segmen akrilik yang roboh, pagar yang ambruk, dan 80 persen taman seluas 4,8 hektare yang rusak.

”Menurut pelaksana, biaya perbaikannya enggak lebih dari Rp 150-an juta. Enggak sampai seminggu bisa selesai semua. Akrilik butuh perkuatan fondasi. Untuk pintu begitu cepat dipasang bisa langsung berfungsi. Tanaman butuh waktu. Maret-Juni masih oke,” terang Basuki.

BACA JUGA: Butuh Rp 100 Juta untuk Perbaikan SUGBK

Mendengar dan melihat melalui media sosial tentang perusakan SUGBK oleh supporter diakui Basuki begitu menyayat hati. Dia menangis begitu menyaksikannya lewat media sosial.

Menurutnya, perjuangan Indonesia untuk merenovasi venue dan kompleks GBK tidaklah mudah. Di masa-masa awal menjadi tuan rumah penyelenggara Asian Games XVIII, Indonesia sempat dipandang sebelah mata oleh Olympic Council of Asia (OCA).

”Semula OCA tidak percaya bahwa kita bisa menyelesaikan renovasi ini. Kita sudah kerjakan siang malam dan sudah bisa kita sajikan kepada masyarakat dan khususnya OCA juga sudah yakin kita mampu,” jelas Basuki.

Sayangnya, kerja keras yang sudah dilakukan untuk membangun Kompleks GBK harus sedikit tercoreng dengan euphoria masyarakat yang sampai merusak fasilitas di SUGBK.

Basuki menambahkan, pelakukan pemeliharaan terhadao kompleks GBK memang menjadi tanggung jawab pihaknya. Jika ada yang rusak, pasti akan diperbaiki.

Namun, lebih dari itu, Basuki berharap masyarakat bisa sadar untuk menjaga ketertiban dan tidak merusak aset.

”Ini memang masih masa pemeliharaan. Tapi, masa uang dibuang-buang untuk itu. Renovasi venue dan penataan kawasan GBK dibiayai dengan menggunakan pajak yang dihimpun dari masyarakat. Kok bisa merusak sendiri,” ucap Basuki.

Basuki mencontohkan taman-taman di Kota Surabaya yang dibangun dengan biaya tidak murah. Meski tanpa pagar, taman-taman tersebut tetap bisa dijaga oleh warganya agar tidak rusak.

Diharapkan para pengunjung GBK dari berbagai kota di Indonesia juga bisa melakukan hal serupa.

Dalam masa pemeliharaan, Kementerian PUPR terus melakukan monitoring dan perbaikan terhadap berbagai fasilitas pendukung venue di GBK.

Salah satunya adalah untuk memastikan tidak terjadi genangan saat hujan deras. ”Kami monitor terus termasuk saat test event atau hujan yang terjadi. Ini kesempatan bagi kami untuk memperbaiki sistem drainase kawasan,” jelas Basuki.

Mengenai teknologi pemindai wajah yang terintegrasi pada CCTV (Closed Circuit Television), Basuki menyatakan memang belum dipasang.

Pihak kontraktor bersama perusahaan IT asal Jepang sedang melakukan konstruksi untuk menentukan area mana saja yang perlu diawasi.

”Yang jelas secepatnya akan dipasang. Dalam hal keamanan, kami tentu berurusan dengan kepolisian,” imbuhnya.

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) Winarto mengatakan, mengenai tuntutan hukum, pihaknya akan menyerahkan kepada panitia pelaksana pertandingan.

Sebelum menggunakan venue, panitia sudah terlebih dahulu memberikan uang jaminan sebesar Rp 1,5 miliar kepada PPK GBK.

”Jadi, kalau pun nanti ada tuntutan hukum, bukan pihak kami yang akan melakukan. Melainkan pihak panitia,” jelas Winarto.

Belajar dari kejadian tersebut, bukan tidak mungkin pihak PPK GBK akan meningkatkan uang jaminan hingga Rp 5 miliar.

Mengingat, untuk pemeliharaan, SUGBK membutuhkan dana Rp 30 miliar per tahun. Apabila terjadi kerusakan dan sebagainya, tentu akan memakan biaya lebih.

Winarto menuturkan, berdasar hitung-hitungan kontraktor perbaikan hanya memakan biaya Rp 100 juta. Waktu perbaikan juga bisa lebih cepat pda hari Rabu (21/2).

”Tapi pak Menteri PUPR memberi waktu lebih bagi kami. Untuk satu kursi yang rusak bukan karena diinjak, tapi baut pengait flip-up lepas. Hanya tinggal masang saja,” terangnya.

Terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyayangkan rusaknya sejumlah fasilitas di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Sebab, biaya yang dikeluarkan APBN untuk merubah wajah GBK selama ini tidaklah sedikit.

Terkait biaya perbaikan GBK, pihaknya masih hasil penyelidikan secara menyeluruh. Apakah disebabkan oleh ulah suporter, atau justru akibat konstruksi bangunan. Hal itu dibutuhkan untuk menentukan pos anggaran yang digunakan dalam perbaikan.

“Kalau sampai terjadi suatu kerusakan, kalau itu sifatnya natural ya itu bagian maintenance,” ujarnya di komplek istana negara, Jakarta, kemarin (19/2).

Tapi jika sengaja dirusak, maka akan ada mekanisme lain. Wanita yang akrab Ani itu tidak menegaskan apakah dibebankan ke Panpel atau pihak lain.

“Kita lihat saja kalau berhubungan dengan itu,” imbuh Menteri terbaik dunia versi World Government Summit itu.

Pada kesempatan tersebut, Ani juga menghimbau masyarakat untuk bisa bersikap disiplin. Pasalnya, jika fasilitas negara rusak, maka semua masyarakat yang menanggung kerugian mengingat asset tersebut dibangun dengan uang rakyat.

“Mestinya kita semua memiliki kepedulian dan menjaganya secara baik, sehingga dia bisa menjadi kebanggan kita semuanya,” pungkasnya. (and/han/far)

Kerusakan SUGBK

Rencana perbaikan: 1 minggu

Nilai kerusakan: Rp 150 juta

Daftar kerusakan:

- Tujuh segmen pagar akrilik di Zona 10 roboh

- Pintu masuk di Zona 9 rusak

- 80 persen taman seluas 4,8 hektare rusak

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Salahkan Manajemen Penjualan Tiket di SUGBK


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler