jpnn.com, AUSTRALIA - Pemerintah Tiongkok menerbitkan surat peringatan pada warganya, agar tak bepergian ke Australia.
Surat dikeluarkan mengikuti peningkatan serangan rasial yang dialami warga Tiongkok dan Asia, di Australia.
BACA JUGA: Buat yang Nyinyir ke Tiongkok, Ada Pesan Khusus dari Menteri Luhut
Surat yang dikeluarkan oleh Kementerian Budaya dan Pariwisata Tiongkok itu muncul setelah majalah yang dikelola oleh pemerintah, Global Times, menerbitkan editorial tentang mahasiswa Tiongkok di Australia agar "waspada belajar di Australia."
"Akibat pandemi covid-19, diskriminasi rasial dan kekerasan terhadap warga Tiongkok dan Asia di Australia mengalami peningkatan tajam,” kata kementerian tersebut, dilansir dari ABC.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Boni Hargens sedang Halusinasi, Helikopter Jatuh di Kendal
Kementerian juga mengimbau wisatawan meningkatkan kewaspadaan mereka, serta tidak bepergian ke Australia.
Namun, kabar buruk itu dibantah oleh Wakil Perdana Menteri Michael McCormack.
BACA JUGA: Akhir Juni, 500 TKA Asal China Serbu Indonesia
"Tak pernah ada gelombang kekerasan terhadap penduduk Tiongkok," katanya.
"Saya tidak tahu mengapa ada pernyataan ini, saya tidak tahu apa yang dipikirkan lembaga itu ketika mengeluarkan pernyataan, yang bisa saya katakan adalah pernyataan ini tidak benar," katanya.
Bantahan juga datang dari pejabat lain. Menteri Pariwisata Australia Simon Birmingham membantah dan menuduh jika pemerintah Tiongkok salah.
"Kami menolak pernyataan China ini yang tidak berdasar pada fakta," katanya.
Sejumlah laporan tentang kekerasan yang dialami oleh warga dengan penampilan layaknya penduduk Asia muncul sepanjang pandemi covid-19 berlangsung.
Di saat masa puncak pandemi, rumah keluarga keturunan Tiongkok Australia di Melbourne mengalami vandalisme, selama tiga kali sepekan pada April.
Sejumlah tindakan rasis yang terjadi di tempat umum juga viral di media sosial. (ABC/ngopibareng/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Natalia