Ini Saran PT LIB Agar Markas Kalteng Putra Bisa Segera Digunakan

Minggu, 14 Juli 2019 – 03:05 WIB
Rumput Stadion Tuah Pahoe mulai berwarna, kemarin. Foto: DENAR/KALTENG POS

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Tim Verifikasi Liga Indonesia Baru (LIB) mengecek sarana dan prasarana Stadion Tuah Pahoe, Jumat (12/7).

Dari mulai pagi sampai malam, dua verifikator memelototi kondisi stadion. Masih ada koreksi yang harus dilengkapi dan diperbaiki pihak pengelola maupun manajemen Kalteng Putra (lihat tabel).

BACA JUGA: Bisa Menang di Markas Lawan, Dedik Puji Kekompakan Tim Arema FC

Salah satunya yang mencolok mata adalah areal sekitar rumput hijau. Tim verifikator menyoroti tidak adanya karet atau rumput sintetis di pinggir lapangan.

BACA JUGA: Bisa Menang di Markas Lawan, Dedik Puji Kekompakan Tim Arema FC

BACA JUGA: Djadjang Kecewa Lini Belakang Persebaya Mudah Ditembus

Jarak yang diminta dari verifikator minimal lima meter dari bibir garis lapangan. Hal itu sangat penting untuk melindungi pemain dari cedera apabila terjatuh ke luar lapangan.

“Ini jadi sorotan kami. Di sisi lapangan penuh pasir. Saya minta ada penutup, karena berbahaya jika terbawa angin,” ujar Verivikator PT LIB Somad.

BACA JUGA: Alfredo Vera: Buat Apa Komentari Wasit, Hasil Tak Akan Berubah

Pihaknya tidak mempermasalahkan jika areal pinggir lapangan adalah tanah. Harusnya sesuai standart aturan, pengelola harus menutup dengan karet atau rumput sintetis. Minimal lima meter lebar. Mengelilingi lapangan.

“Solusinya diampar terpal, supaya pasir tidak terlihat, dan sorotan kamera juga baik, tidak terlihat pasir,”ungkapnya.

Soal rumput, yang menjadi elemen penting dalam sepak bola, verifikator tidak mempermasalahkan.

Rumput yang dipakai jenis Zoysia Matrella atau rumput Manila. Dikutip dari berbagi sumber, Zoysia Matrella memiliki elastisitas yang tinggi, sehingga memudahkan untuk bola bergulir.

Tekstur rumput Zoysia Matrella yang memiliki ujung runcing, membuat rumput ini aman saat bersentuhan dengan pul sepatu.

Rumput ini juga empuk dan tidak licin jika diinjak. Cocok untuk negara beriklim tropis seperti Indonesia. Zoysia Matrella menjadi rumput yang direkomendasikan oleh FIFA untuk digunakan sebagai rumput di lapangan sepak bola.

“Rumput sudah oke. Tapi masih kurang rapat,” ucapnya.

BACA JUGA: Sempat Tertinggal, PSM Akhirnya Taklukkan Bhayangkara FC

Didampingi manajemen Kalteng Putra dan Dinas PUPR Provinsi Kalteng, verifikator mengecek tribun dan ruang ganti. Somad mengatakan masih banyak pekerjaan rumah (PR) terkait fasilitas yang sesuai dengan kriteria untuk home base klub Liga 1.

Beberapa ruangan penting belum tersedia. Seperti medis, ruang doping dan ruang buat media awak sekaligus fasilitis di dalamnya.

Ruangan lain seperti cukup bagus dan sudah disiapkan, seperti ruang pemain, ruang wasit. Hanya tinggal melengkapi beberapa fasilitas saja seperti meja, kursi dan lain-lain yang dianggap perlu.

“Salah satunya yang tidak ada itu ruang medis, dan beberapa fasilitas toilet di ruang match commissioner, dan di depan pintu masuk juga harus diberikan pembatas agar kedua tim tidak kontak langsung. “Beberapa kekurangan itu diharapkan bisa segera direalisasikan,”pinta Somad.

Untuk penerangan, sudah standart, yakni minimal 1200 lux, yang sudah bisa menerangi semua areal lapangan. Hanya saja, belum ada penerangan di luar stadion. Terutama akses ke lokasi parkir kendaraan dan tribun utara.

“Masih gelap gulita,”sesalnya.

Berkaitan dengan hasil verifikasi apakah memenuhi atau tidak, kembali lagi ke niat para manajemen atau pengelola yang terlibat langsung untuk membenahi stadion. Harus bisa memenuhi kekurangan yang sudah dilihat secepat mungkin.

Dua minggu ke depan, tim verifikasi akan memonitor pihak pengelola dan manajemen untuk memenuhi kekurangan fasilitas.

“Nanti kami tidak ke sini lagi. Tapi tiap hari harus ada laporan perbaikan dari hasil verifikasi. Nantinya pihak Kalteng Putra akan mengirimkan update sejauh mana pengerjaanya,” lanjutnya.

Memang butuh keseriusan dari Kalteng Putra dan juga Pemerintah Provinsi Kalteng agar bisa melakukan evaluasi dan penambahan beberapa fasilitas yang kurang agar memenuhi kriteria yang disarankan. “Saya yakin masyarakat Kalteng merindukan tim kebanggaan mereka bisa bermain di home base Stadion Tuah Pahoe,” tutupnya.

BACA JUGA: Pesan Isdianto untuk ASN Setelah Terima SK Penunjukan Plt Gubernur Kepri

Sementara CEO Kalteng Putra Agustiar Sabran melalui Sekretaris Kalteng Putra Sigit Wido optimistis bisa melengkapi kekurangan hasil verifikator PT LIB. Pihaknya akan menyampaikan dan meneruskan ke pihak-pihak yang bertanggungjawab yang mengerjakan.

Terkait sisi lapangan, pihaknya memang sementara akan menghamparkan terpal untuk menutup pasir. Sedangkan untuk pemanasan pemain cadangan, tetap memakai rumput sintetis.

Pihaknya menargetkan, 2 Agustus kala Kalteng Putra melawan Semen Padang menjadi hari pertama Stadion Tuah Pahoe digunakan laga kandang di Liga 1. Kami tak ingin terus-terusan menjadi tim musafir.

“Kami targetkan dua minggu sudah bisa melengkapi,”ungkapnya.(ena/ram)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSM 2 vs 1 Bhayangkara FC: Rekor Tak Terkalahkan Putus, Alfredo Kecewa


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler